PALEMBANG - Tingginya curah hujan serta adanya banjir di beberapa wilayah di OKI dan Ogan Ilir dipastikan mempengaruhi pasang Sungai Musi di Palembang. Luapan air banjir yang ada di Sungai Komering dan Sungai Ogan, membuat debit air Sungai Musi meningkat dalam tiga hari ini. Akibatnya, ratusan rumah warga yang berdomisili di beberapa bantaran
anak Sungai Musi seperti Sungai Bendung, Sungai Sekanak dan Sungai Keruk kini terendam. Ketinggian air yang sampai kerumah wargapun diketahui mencapai 2 meter, jika sedang pasang. “Sudah empat hari ini air Sungai Musi pasang. Banyak yang mengungsi dulu. Ada juga yang tetap bertahan,” kata Eddy (43) Ketua RT 32 Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati. Diakui Eddy, ditempatnya ada sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terendam air pasang. Namun, karena ini sudah sering terjadi setiap tahunnya, maka sudah dianggap sebagian besar warga hal yang biasa, sehingga warga tidak terlalu banyak mengeluhkanya. Berdasarkan data Dinas PU Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Palembang, ada 39 kelurahan di Palembang yang rawan terendam banjir. Kamis (16/1) kemarin sampai Jumat (17/1) hari ini, merupakan puncak pasang air Sungai Musi yang mencapai ketinggian 3,6 meter dari permukaan normal. "Puncak pasang Sungai Musi tersebut diperkirakan terjadi pukul 11.00 WIB. Sehingga masyarakat tepi aliran sungai diimbau untuk waspada menghadapi kondisi itu," kata Kepala Dinas PU Bina Marga dan PSDA Kota Palembang, Darma Budhy. Menurut dia, fenomena pasang air Sungai Musi tersebut terjadi setiap tahun akibat masuknya air laut ke hulu. "Masyarakat yang bermukim di tepi sungai telah mengalami kondisi tersebut setiap tahun. Kami juga selalu mengingatkan agar waspada terhadap banjir," katanya. Ia mengatakan ketinggian air pasang sekitar 3,6 meter tersebut dalam kondisi cuaca tidak hujan. Namun, bila terjadi pasang dibarengi dengan hujan deras, tentunya ketinggian air akan lebih dari ukuran yang diprediksi tersebut. “ Sejumlah kawasan diperkirakan akan mengalami banjir saat pasang. Khususnya di Kecamatan Kertapati dan Gandus terutama pemukimanan tepi sungai,” katanya. Sedangkan untuk 39 kelurahan yang rawan banjir, lanjut Budi, terletak di Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Selain rawan banjir pasang, kelurahan ini juga rawan banjir kiriman dari hulu Sungai Musi. Untuk di Seberang Ulu, ada 19 kelurahan yang rawan banjir. Diantaranya, Kelurahan Keramasan, Kemang Agung, Kertapati, Ogan Baru, Karya Jaya, Kemas Rindo, 2 Ulu, Tuan Kentang, ¾ Ulu dll. Sedangkan di Seberang Ilir ada 20 kelurahan. Diantaranya, Kelurahan Pulokerto, Gandus, Karang Jaya, 19 Ilir, Lawang Kidul, 26 Ilir, 29 Ilir, 35 Ilir, 32 Ilir, 30 Ilir dll. “Apalagi untuk warga yang tinggal di tepi Sungai Musi ke arah hilir, harus lebih waspada. Kondisi ini akan kembali normal, kalau tidak ada hujan dan kiriman air dari hulu," ujarnya. (ika)
|