Surabaya, Palembang Pos.- Indonesia telah menjadi salah satu pusat produksi Isuzu di dunia. Ini yang membuat pabrik baru di Karawang, Jawa Barat bakal mensuplai produk ke luar negeri. Chief Operation Officer PT Astra International Tbk-Isuzu (Astra Isuzu), distributor Isuzu, Herry Triono mengatakan pabrik dengan kapasitas 80 ribu mobil per tahun ini mulai beroperasional pada akhir tahun ini. Tambahan kapasitas itu menjadi produksi Isuzu bisa mencapai 120 ribu per tahun. ”Produknya adalah truk-truk non high tech. Sasaranya adalah negara-negara berkembang,” kata Herry usai peresmian dealer ke 45 Astra Isuzu di Margomulyo, Surabaya. Saat ini, tambah Herry, kontribusi ekspor di bawah 10 persen dari total produksi. Negara tujuan adalah India dan Filipina. ”Sekarang, kami belum bisa menyebut yang akan diekspor atau negaranya. Karena saat ini kita sedang memetakan pasar,” ujar Herry yang didampingi GM Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), agen pemegang merek, Daisuke Yamada. Menurut Herry perkembangan mobil komersial di Indonesia sangat bagus. Ini yang membuat pabrikan asal Jepang memilih tanah air sebagai pusat produksi truk. Meskipun, tahun ini, tutur dia, pertumbuhan pasar mobil niaga tidak akan besar. ”Proyeksinya hanya lima persen. Kondisi politik yang membuat para pengusaha masih menunda proyek, selesai pemilu baru bisa menggeliat,” tuturnya. Isuzu sendiri pada tahun lalu membukukan penjualan 31 ribu unit. Sekitar 75 persen adalah mobil komersial seperti, truk dan pick up. Tahun ini, mereka menargetkan bisa mencapai angka 40 ribu atau tumbuh sekitar 30 persen. ”Kita akan optimalkan ke daerah-daerah yang potensi. Seperti, Surabaya ini. Sampai akhir tahun, kita bakal menambah 9 sampai 10 outlet lagi,” ujarnya. Menurut dia sebagai pusat industri dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur, Jatim khususnya Kota Surabaya merupakan pasar yang potensial untuk kendaraan niaga. ”Area perindustrian serta sentral pelabuhan yang menjadi salah satu motor pergerakan jalur distribusi terbesar di Indonesia. Karenanya penambahan outlet ini mutlak diperlukan untuk menjangkau pasar baru atau memperkuat pasar yang sudah ada,” paparnya.(dio)
|