DALAM beberapa tahun terakhir Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terus berupaya meningkatkan pelayanan PDAM terhadap pelanggannya dan juga agar air bersih tersebut dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kota Prabumulih.
Berbagai cara dilakukan pemerintah, mulai dari pembangunan water intake hingga instalasi pengelolaan air (IPA) dan terakhir pemerintah menambah modal PDAM melalui dana penyertaan modal yang peraturan daerah (perda) nya telah disahkan dipenghujung tahun lalu (2013).
Namun sayangnya, meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya tersebut pelayanan PDAM belum dapat dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat. Sejauh ini PDAM baru dapat melayani 4.500 pelanggan atau sekitar 10 – 15 persen dari total rumah tangga yang membutuhkan air bersih itupun belum tersebar merata di enam kecamatan yang ada.
“Kita masih terus kembangkan jaringan pipa. Apalagi saat ini pelimpahan asset berupa water intake dan Instalasi Pengelolaan Air sudah dilakukan. Otomatis kita harus terus kembangkan jaringan,” ujar Direktur PDAM Tirta Prabu, Iskandar SE, ketika dibincangi wartawan belum lama ini.
“Target kita tahun ini jaringan pipa yang kita bangun dapat menambah pelanggan menjadi 7.000 pelanggan,” ungkapnya seraya mengatakan target itu sesuai dengan kapasitas yang dimiliki kedua aset tersebut.
Dijelaskan Iskandar, tak hanya mengandalkan anggaran dari APBD Kota saja agar pelayanan perusahaan yang dipimpinannya itu maksimal dirinya juga giat menggedor dana dari pusat. Hasilnya, kata Iskandar, tahun 2013 lalu pihaknya mendapat kucuran dana yang cukup besar untuk pembangunan jaringan pipa didalam kota juga pembangunan IPA (instalasi pengelolaan air).
“Ditambah lagi dana penyertaan modal dari pemerintah kota, mudah mudahan dalam waktu dekat jaringan kerumah-rumah dapat segera disambungkan sehingga air dapat segera dinikmati masyarakat,” tandasnya.
Sementara ketika disinggung masalah biaya operasional yang dibutuhkan, Iskandar enggan untuk menuturkannya. Namun Iskandar mengatakan, saat ini pihaknya masih kesulitan untuk menutupi biaya operasional yang dibutuhkan tiap bulannya dikarenakan kesadaran pelanggan untuk membayar kewajibannya masih sangat rendah. (abu)