Kuliah Perdana IOI Dimulai September
DLD, Palembang Pos.- Tim pendiri Institut Olahraga Indonesia (IOI) saat ini masih menunggu penyerahan aset berupa lahan seluas 25 hektare dari Gubernur Sumsel. Jika penyerahan aset selesai dilakukan, pembangunan IOI yang menelan dana sebesar Rp 300 miliar akan segera dilakukan. Ketua Tim Pendirian IOI, Bambang Sujiono mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu penyerahan aset untuk pembangunan gedung IOI yang akan dibangun di Jakabaring. “Berkas administrasinya sudah diajukan ke Kemenpan. Setelah izinnya selesai, kita baru bisa memulai perkuliahan menunggu proses pembangunan gedung baru,” ujarnya di Griya Agung. Lebih lanjut dia menuturkan, lahn yang digunakan untuk pembangunan gedung IOI seluas 25 hektare yang terdiri dari tiga bangunan perkuliahan, rektorat serta sejumlah fasilitas lainnya. “Pembangunan gedung baru tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 300 miliar yang berasal dari APBN. Kita ciptakan green campus dilokasi IOI ini,” katanya. Ketika ditanya perkuliahan perdana, Bambang mengungkapkan, perkuliahan bisa dimulai pada September mendatang. Sehingga penerimaan baik dari jalur umum dan khusus diperkirakan akan dilaksanakan pada April. Untuk tahap awal, sambung dia, IOI akan membuka lima program jurusan yakni, Jurnalistik Olahraga, Engginering Olahraga (peralatan), Desain Olahraga, Ilmu mempelajari gerak tubuh, serta Ilmu Manajemen Olahraga. “Olahraga juga harus ada manajemennya. Karena selama ini belum ada aturan-aturan mengenai sistem olahraga yang baik,” beber Bambang. Bambang menambahkan, pada kuliah perdana ini pihaknya menerima 250 siswa. Jadi masing-masing program studi sekitar 50 mahasiswa. "Pengajarnya untuk sementara dosen terbang terlebih dahulu. Nanti kita akan rekrut dosen tetap,” paparnya. Dia berharap setiap provinsi mengirimkan perwakilannya. Setidaknya 3-5 mahasiswa yang mewakili setiap provinsi. “Untuk sementara waktu kita akan memanfaatkan fasilitas yang ada di Jakabaring Sport City (JSC) terlebih dahulu. Karena disana banyak gedung kosong yang bisa dimanfaatkan untuk tempat belajar,” ucapnya. Sementara itu, Kadispora Sumsel, Syaidina Ali mengungkapkan, IOI ini bukan mencetak pelatih ataupun atlit yang handal dalam olahraga, melainkan melahirkan ahli-ahli olahraga sesuai dengan bidangnya. "Kita ingin olahraga di Indonesia bisa maju dan bersaing,” pungkasnya. (ati)
|