MUARA ENIM - Pasca terjadinya kecelakaan kerja yaitu longsornya tanah yang menewaskan Madri (18), pekerja perusahaan subkon PT Waskita Karya (WK), proyek pemasangan pipa dan reservoar PDAM Lematang Enim, dengan membuat lobang terowongan di bawah badan Jalan Lintas Talang Jawa, Kota Muara Enim, untuk sementara dihentikan. Di lokasi itu kemarin telah dipasang police line.
Pantauan Koran ini kemarin (26/1) di lokasi itu hanay tampak beberapa helai pakaian pekerja yang tertinggal. Kemudian ada juga besi behel ukuran 16 milimeter dan pipa yang diduga bekas digunakan untuk menarik dan mengevakuasi korban dari dalam terowongan.
Sementara itu, terkait insiden tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Muara Enim, Faizal Anwar SE, yang membidangi masalah ketenagakerjaan menegaskan jika dewan akan segera memanggil manajemen PT WK maupun perusahaan subkontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
“Kami prihatin atas kejadian ini. Untuk itu kami akan memanggil manajemen PT WK maupun subkotraktornya. Kami akan meminta penjelasan kepada mereka sejauh mana tanggungjawabnya kepada pekerja,” kata Faisal kemarin.
Terutama, lanjut Faisal, tanggungjawab jaminan keselamatan pekerjanya. “Kami akan tanyakan apakah perusahaan subkon yang mempekerjakan karyawannya yang beresiko tinggi tersebut memberikan Jamsostek. Kemudian kami juga akan tanyakan bagaimana safety yang diberikan kepada pekerja. Apakah pekerja yang tertimbun longsor itu dilengkapi safety atau tidak,” tegas Faisal.
Menurut Faisal, proyek pemasangan pipanisasi dan reservoar PDAM Lematang Enim terkesan tertutup. Proyek yang menggunakan dana pinjaman bank dunia puluhan miliar itu di luar jangkauan dan perhatian publik.
Sementara itu, Direktur PDAM Lematang Enim, Puryadi, hingga kemarin belum berhasil dikonfirmasi. Menurut stafnya, kemarin Direktur PDAM sedang menghadiri hajatan di daerah Tolhas Kecamatan Gunung Megang. “Bapak lagi menghadiri hajatan, kemungkinan disana tidak ada sinyal, sehingga Hpnya tidak aktif,” jelas stafnya bernama Jhon, kemarin.
Dikatakan Jhon, sepengetahuannya proyek pipanisasi tersebut dikerjakan oleh PT Citra Mandiri Abadi (CMA). Diakuinya, bahwa pekerja yang tewas dalam pembuatan trowongan pemasangan pipa induk tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT CMA. “Masalah itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT CMA. Karena proyek tersebut belum diserahkan kepada PDAM,” jelasnya.
Sementara Humas PT CMA, Uus, yang berhasil dihubungi wartawan kemarin mengaku belum dapat memberikan keterangan banyak. Namun diakuinya permasalahan tersebut sudah diproses jalu hukum. Pihak perusahaan dan ahli waris korban juga sudah menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.
Diberitakan sebelumnya, proyek pipanisasi dan reservoar PDAM Tirta Lematang Enim, Muara Enim, menggunakan dana pinjaman Bank Dunia mencapai puluhan miliar rupiah, di kerjakan PT PT WK menelan korban jiwa. Sabtu sore (25/1) sekitar pukul 16.00 WIB, seorang pekerja perusahaan sub kontraktor PT WK, bernama Madri (18), warga Kota Palembang, tewas mengenaskan tertimbun tanah longsor.
Korban tewas tertimbun longsor, ketika membuat lobang terowongan untuk pemasangan pipa induk menuju reservoar (bak penampungan) di bawah badan jalan lintas Talang Jawa, Kota Muara Enim, yang bersebelahan dengan kantor PDAM Muara Enim.(luk)