PALEMBANG - Razia yang digelar tim gabungan dari Datasemen Polisi Militer (Denpom) II/4 Palembang dipimpin Wadandenpom Kapten CPM Anwar Burhan, Provost Polda Sumsel dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Palembang dipimpin Kabid Ops Ismail Ali yang digelar Sabtu (25/1) malam hingga Minggu (26/1) dini hari nyaris meleset dari sasaran. Beberapa tempat hiburan malam dan kafe yang didatangi petugas, ternyata sepi pengunjung. Padahal beberapa tempat hiburan malam itu selama ini disinyalir kerap dijadikan tempat tidak sebagaimana mestinya. Bahkan sejumlah oknum TNI dan Polri-pun disinyalir sering berada ditempat hiburan tersebut walaupun tidak sedang menjalankan tugas.
Dari razia itu, tim hanya berhasil mengamankan sebelas orang yang tidak bisa menunjukkan identitas diri seperti kartu tanda penduduk (KTP). Selanjutnya, kesebelas orang terjaring razia dibeberapa tempat hiburan malam dibawa ke Kantor Sat Pol PP Palembang guna didata.
Informasi dihimpun, razia itu dimulai dengan apel di Markas Denpom II/4 Palembang. Sekitar pukul 22.30 WIB, aparatpun langsung bergerak. Sasaran pertama yakni Mantion Cafe di Jl Soekarno Hatta. Dari lokasi itu petugas tidak menemukan adanya pengunjung yang melanggar hokum seperti memakai narkoba. Petugas hanya mengamankan beberapa orang tidak memiliki KTP.
Dari Jl Soekarno Hatta, aparat bergerak ke Mahkota Mas (MM) Jl Kolonel H Barlian, Km 10. Hasilnya ditemukan plastic klip bening di ruang karaoke Jadeite nomor 24 serta lantainya becek diduga karena adanya air tumpah dan terparkir mobil warna hitam bernomor pol BG 1 MU yang saat itu tertutup kertas koran.
Berikutnya masih di Jl Kolonel H Barlian, petugas gabungan menyambangi Darma Agung (DA). Ketika aparat dating, suasana DA sepi, begitu juga halaman parkir serta penggunjung tidak mencapai sepuluh orang.
Tim gabungan kemudian beralih ke Jl R Soekamto yakni Center Stage Novotel. Dari tempat ini beberapa pengunjung dibawa karena tidak bisa menunjukkan KTP.
Sementara itu ketika merazia The Venus Luxury Club, aparat Sat Pol PP sempat cek-cok mulut dengan General Manager Venus, Thomas karena diduga terusik lantaran aparat datang merazia. “Apakah urusan dan memeriksa ini harus selesaikan hari ini juga pak? Kami bayar pajak, disini tidak ada prostitusi, ini legal dan sah. Saya disini cari makan, saya seorang sipil. Dengan Satpol PP saya tidak setuju, ingat itu,” cetus Thomas kepada petugas.
Terakhir Komplek Ilir Barat Permai (IBP) aparat merazia Paragon dan Las Vegas, sama saja disana terlihat sepi dan tidak ditemukan pengguna narkoba. Hanya saja banyak penggunjung di luar dan tidak dirazia aparat.
Dandempom II/4 Sriwijaya Mayor CPM Rori Ahmad Sembiring melalui Wadandenpom Kapten CPM Anwar Burhan mentakan sebanyak 32 personil anggota yang diturunkan dan juga diperkuat oleh personil Provost Polda dan Sat Pol PP Kota Palembang, razia ini dilakukan untuk menindak anggota yang melanggar, bahkan kegiatan malam ini merupakan rahasia dan sudah direncanakan.
“Yang menjadi objek sasaran yakni tempat-tempat hiburan malam, dimana bagi setiap prajurti TNI disetiap kesatun itu dilarang. Untuk itu kedepanya pihaknya akan kembali melakukan rasia dengan waktu yang tidak direncanakan akan tetap kita laksanakan, tapi untuk waktunya tidak direncanakan, sebab apa bila direncanakan kita lihat sendiri seperti oprasi malam ini, banyak tempat-tempat hiburan yang mendadak sepi. Sebenarnya razia ini bukan bocor, namun jika direncanakan orang diluar itu lebih pintar dari pada kita,” jelas Anwar.
Lanjutnya, bila tadi terdapat oknum TNI terjaring razia tentu akan ditindak sesuai pelanggarannya. “Jika ada bukti yang cukup, kami tidak akan segan-segan untuk melakukan proses kemeliteran. Namun jika didapati anggota yang terjaring dan tidak cukup bukti, maka akan dikembalikan pihaknya kepada kesatuanya masing-masing. Saat ini banyak didapati warga yang mengaku-ngaku sebagai oknum TNI, saat dilakukan pengecekan di kasatuan ternyata namanya tersebut tidak ada,” pungkas Anwar. (cr02)