31 Pengurus LPTQ Dilantik

A Rivai, Palembang Pos.-
Kemiskinan dan kebodohan merupakan musuh utama bagi umat Islam. Untuk itu, pembinaan dan pendidikan Alquran sejak dini yang profesional dan proporsional, harus dilakukan setiap ulama dan umara khususnya di Sumsel.
Demikian disampaikan Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat memberikan sambutan dalam pelantikan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumsel kemarin (27/1). Menurutnya, Indonesia mesti melihat langkah seperti Mesir yang memiliki sekolah khusus untuk mendidik qari’ dan qariah serta disiplin Alquran.
“Saya sudah sudah sering menyampaikan sejak beberapa tahun lalu kepada guru kyai dan ulama untuk mendidik anak-anak sejak dini berdedikasi dan menggali potensi menjadi qori’ dan qoriah terbaik di Sumsel, bahkan yang siap bersaing dikancah Internasional,” terangnya.
Dikatakan Alex, pihaknya siap mensupport untuk melaksanakan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional. Bahkan, dirinya minta waktu 10 bulan saja untuk menyiapkan event MTQ internasional tersebut.
“Saya janji dalam waktu 10 bulan kita siapkan kegiatan tersebut dan kita buat berbeda. Kalau biasanya MTQ itu diadakan di lapangan pasti hujan atau becek, sekarang kita buat di gedung megah dan didekor dengan nuansa Islami. ISG dan Sea Games saja kita sanggup apalagi MTQ ini merupakan kegiatan yang wajib kita laksanakan,” cetusnya.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Sekretaris Jendral LPTQ Pusat, Drs H Syarifuddin Anwar mengungkapkan, apresiasinya kepada Gubernur Sumsel yang mensupport agenda LPTQ dan kagum dengan perhatian pemimpin Sumsel tersebut yang peduli terhadap permasalahan keumatan.
“Yang pasti kita berharap, pengembangan dan pengamalan nilai-nilai Alquran semakin mantap di Sumsel ini, dan tentunya kita sebagai pengurus pusat LPTQ merasa bangga dengan gagasan MTQ Internasional yang siap digaungi oleh Pak Alex,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua LPTQ Sumsel yang juga Asisten IV Bidang Kesra Pemprov Sumsel, H Achmad Najib menuturkan, jumlah pengurus yang dilantik terdiri dari 31 orang yang berasal dari masing-masing profesi baik dosen, para hufadz, dan pengurus pesantren, kyai serta penceramah.
“Kalau untuk mayoritas pengurus LPTQ ini Dosen dan Ustadz dari IAIN Raden Fatah, dan yang lainnya banyak dari kalangan professional, qori’, pengahapal quran. Untuk program kita sendiri kedepan berusaha untuk meningkatkan penghayatan dan pengalaman alquran itu sendiri,” tutupnya. (cr10)