RSMH, Palembang Pos.- Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka, dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Namun lebih banyak menyerang usia lanjut. Penderita yang mengalami gagal ginjal kronis tersebut, membutuhkan ginjal baru untuk mengganti sistem kerja ginjal yang telah rusak. Namun perlunya perhatian terlebih dahulu akan kondisi pendonor, apakah dalam kondisi sehat seutuhnya. “Untuk memastikan akan kondisi ginjal pendonor begitu juga dengan kondisi kesehatan lainnya. Perlunya mengikuti tes pra-pendonoran,” ungkap dr Zulkhair Ali SpPD KGH dari Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin Palembang. Sebenarnya, lanjut dr Zulkhair, seseorang bisa hidup dengan satu ginjal, bahkan ada beberapa orang yang dilahirkan hanya dengan satu ginjal. Itulah kenapa pendonoran ginjal diperbolehkan selagi sesuai dengan prosedur dan ketentuan kesehatan yang benar. Selain dalam kondisi sehat, pendonor juga tidak memiliki riwayat penyakit apapun sehingga pendonor dapat bertahan dengan satu ginjal. Donor, lanjutnya, tidak boleh memiliki penyakit seperti darah tinggi, kencing manis, hingga batu ginjal. Bila syaratnya terpenuhi, lanjut dr Zulkhair, donor tidak akan mengalami kelemahan fisik apapun, terlebih mengalami kematian setelah mendonorkan ginjal. “Syarat sebagai pendonor adalah keikhlasan, dimana mendonorkan ginjal tersebut harus secara ikhlas, tidak ada proses jual beli. Kesehatan fisik bagi penerima donor atau disebut resipien juga harus dipersiapkan secara matang. Bila ditubuhnya ada infeksi tertentu dan penyakit tertentu maka harus diobati terlebih dahulu,” terangnya. Karena, setelah dilakukan pencangkokan ginjal, resipien tersebut akan rentan terhadap infeksi. Sebab, pada tubuh resipien saat dilakukan operasi pencangkokan akan diberikan obat penolak daya tahan tubuh. Hal ini dilakukan, agar ginjal yang didonorkan tersebut dapat diterima oleh tubuhnya. “Yang perlu diperhatikan dalam mendonorkan ginjal adalah kesamaan golongan darah dan jaringan yang dimiliki kurang lebih haruslah sama antara donor dan resipien, hingga disarankan yang menjadi donor sebaiknya keluarga dari resipien itu sendiri,” tutupnya. (nik)
|