LUBUKLINGGAU - Bendahara gaji di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Lubuklinggau Risa Meliana (31), mengaku dirampok saat pulang mencairkan dana untuk gaji pegawai. Akibatnya warga Jalan Patimura, Kelurahan Muaraenim, Lubuklinggau Barat I ini, mengalami kerugian berkisar Rp 60 juta, dengan rincian uang gaji pegawai Rp 38,5 juta, uang pribadi korban Rp 7 juta, perhiasan emas korban seberat 20 gram.
Aksi perampokan itu Senin (03/02), sekitar pukul 09.00 WIB, dilaporkan ke Mapolsek Lubuklinggau Barat. Dalam laporannya ke petugas, korban menceritakan kronologis kejadian berawal ketika dirinya sekitar pukul 08.00 WIB, mencairkan uang gaji untuk pegawai dilingkungan Bappeda, di Bank SumselBabel Cabang Lubuklinggau. Saat keluar dari bank, dia langsung menuju ke kantor Bappeda di Kelurahan Kayu Ara, dengan mengendaraai mobil Hyunday Atoz silver Nopol BG 1125 LL.
Dalam perjalanan, tepatnya di Jalan Garuda tidak jauh dari simpang rumah dr Nawawi, mobil yang dikemudikannya sendiri itu, dipepet dan dicegat empat lelaki mengendaraai dua sepeda motor dari sebelah kiri dan kanannya. Saat mobil berhenti, dua orang duduk dibelakang dari dua sepeda motor tersebut turun.
Lalu salah satu pelaku menggedor kaca pintu mobil sebelah kanan. Saat kaca mobil diturunkan sedikit oleh korban, pelaku langsung memasukkan tangannya dan menekan tombol lock door (pembuka otomatis pintu mobil). Lalu dua orang pelaku langsung masuk dari pintu kiri, seraya menodongkan senjata tajam (sajam) ke korban.
Kemudian korban diminta mengemudikan kendaraannya sesuai intruksi kedua pelaku. Korban diarahkan berbelok ke jalan simpang rumah dr Nawawi. Selanjutnya di pertigaan, kendaraan berbelok ke kiri kearah Kelurahan Mesat, dan melalui Jalan Lingkar Selatan arah ke SMA Negeri 9 Lubuklinggau.
Sebelum sampai ke SMA Negeri 9, pelaku meminta korban menghentikan kendaraannya dan melucuti semua perhiasan yang dikenakan korban, seperti kalung, gelang dan cincin emas seberat 20 gram. Selain itu, pelaku juga merampas tas cokelat berisi uang tunai dengan total sekitar Rp 45,5 juta.
Masih menurut keterangan korban, dirinya saat itu sempat melakukan perlawanan dengan mempertahankan/menarik kembali tas miliknya. Tetapi perlawanannya sia-sia, kedua pelaku kemudian turun dari mobil dan kembali naik ke sepeda motor yang dikendaraai dua pelaku lainnya dan sudah lebih dulu tiba di lokasi tersebut. Lalu mereka kabur dan meninggalkan korban dan mobilnya di lokasi itu.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Dover Cristian LG, melalui Kapolsek Lubuklinggau Barat AKP A Firdaus, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan laporan korban. “Kita sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan saat ini tengah menyelidiki laporan korban. Dan siapa empat pelaku yang dimaksud,” jelas Firdaus.
Sementara Kepala Bappeda Kota Lubuklinggau Dediansyah, dikonfirmasi Palembang Pos melalui ponselnya, membenarkan bahwa korban merupakan bendahara gaji di SKPD yang dipimpinnya. Dia juga sudah menerima laporan korban terkait perampokan yang dialami bawahannya itu. “Tadi saya sudah menerima laporan korban, kami serahkan saja kasus ini kepada aparat kepolisian,” ujar Dediansyah.

#Kecelakaan, Perampok Dimassa
Sementara itu, Venie Erlianti (21), harus merelakan sepeda motornya dilarikan kawanan bandit, sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin (3/2). Bahkan, warga Desa Muara Cawang, Kecamatan Pseksu, Kabupaten Lahat, yang tercatat sebagai mahasiswa STKIP SERA Lahat ini, mengalami luka robek bagian bibir dan lecet kaki, setelah diserempet kawanan bandit asal Kabupaten Empat Lawang.
Namun, satu dari empat pelaku, Sapuan alias Iwan (29), warga Desa Terusan, Kecamatan Tembing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, berhasil diringkus warga, dengan kondisi babak belur. Informasinya, sekitar pukul 09.30 WIB, Venie meninggalkan rumahnya di Desa Cawang Baru menggunakan sepeda motor Yamaha Mio JT sendirian, hendak ke Pemkab Lahat, karena ada keperluan.
Saat melaju di ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Lahat-Tebing Tinggi, Talang Kabu Kelurahan Pagar Agung, Kota Lahat, Venie yang sudah berstatus ibu rumah tangga ini diserempet dua lelaki yang menggunakan sepeda motor Suzuki Satria FU. Akibat serempetan itu, Venie pun terjatuh dari sepeda motor, hingga mengalami luka robek bibir dan lecet kaki.
Dua lelaki yang tidak dikenal Venie menghentikan sepeda motor dan membantu Venie. Salah satu pelaku membonceng Venie menggunakan sepeda motor milik Venie, menuju arah Kota Lahat, untuk mengobati luka yang dialami Venie. Sedangkan satu pelaku mengendarai motor Suzuki Satria. Saat melintas di Jembatan Sungai Puntang, gelagat kurang baik mulai dirasakan Venie.
Pelaku mengendarai motor Satria, menghentikan laju sepeda motornya dan berbicara dengan dua lelaki yang menunggunya di jembatan tersebut. Gelagat tidak baik orang membocengnya juga dirasakan Venie, saat lelaki itu memberikan kode kepada dua lelaki menunggunya diatas sepeda motor Honda Beat warna putih diatas Jembatan Sungai Puntang.
Ternyata firasat Venie memang benar, saat diminta berhenti lelaki yang memboncengnya tidak menghiraukan. Sambil melaju, Venie berteriak minta tolong sambil melambaikan tangannya. Dua lelaki yang telah menunggu di atas Jembatan Sungai Puntang pun dengan sigap langsung menyambar tas berisi dua unit laptop dan satu unit handphone yang digantung dibagian depan sepeda motor. Kemudian langsung melarikan diri ke arah Kota Lahat, Venie terus berteriak minta tolong.
Tidak jauh dari lokasi merampas tas Venie, atau masih berada di ruas Jalinsum Kelurahan Pagar Agung, Venie melihat warga mengerumuni korban kecelakaan lalu lintas, ternyata penjambret yang mengambil tas dan barang berharga miliknya. Venie langsung teriak, lelaki memboncengnya langsung menjatuhkan Venie dari atas motor yang masih melaju, kemudian langsung melarikan diri kearah Kota Lahat. Sedangkan lelaki penjambret belakangan diketahui bernama Iwan itu, langsung dihakimi massa, hingga babak belur.
Beruntung anggota Polres Lahat cepat tiba dilokasi, hingga nyawa Iwan berhasil diselamatkan. Sedangkan temannya yang ikut menjembret, berhasil melarikan diri. Akibat peristiwa itu, Venie kehilangan sepeda motor, meski dua unit laptop dan handphone berhasil diselamatkan. Sedangkan tiga pelaku berhasil melarikan diri. “Modus kawanan ini menyerempet korban sampai jatuh, lalu berpura-pura membantu. Kemudian menggasak barang milik korban. Kami masih kejar tiga pelaku yang berhasil melarikan diri,” tegas Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH MSi, melalui Kasat Reskrim AKP Hidayat Amin SH. (yat/rif)