Bangun Pintu Air dan Pompa
Soekarno Hatta, Palembang Pos.- Balai Sungai Wilayah Sumatera VIII tahun ini akan membangun pintu air dan pompa di Sungai Bendung. Saat ini, lahan seluas 1,2 hektare untuk pembangunan pintu air dan pompa sedang dalam proses pembebasan. Kepala Balai Sungai Wilayah Sumatera VIII, Bistok Simanjuntak mengatakan, pembangunan pintu air ini sangat penting. Pasalnya, saat ini karena tidak memiliki pintu air semua air yang berasal dari anak sungai seperti Sungai Air Itam, Sungai Rengas, Sungai Lacak, Sungai Danau, Sungai Tenang, Sungai Kebala, Sungai Gandus dan Sungai Lemabang akan langsung mengalir ke Sungai Bendung. “Padahal kapasitas Sungai Bendung tidak bisa menampung semua air yang masuk. Ini yang menyebabkan, kawasan R Soekamto termasuk Sekip dan sekitarnya rawan banjir. Karena itu, kalau ada pompa air kita bisa mengatur agar air dari anak sungai tersebut tidak langsung mengalir ke Sungai Bendung,” jelas Bistok, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Selain pintu air, lanjut dia, juga akan dibangun rumah pompa di dekat pintu air tersebut. “Sedikitnya akan ada sekitar 5-6 pompa, dengan kapasitas masing-masing 6 meter kubik. Sehingga, air yang masuk kita pompakan kembali,” bebernya. Diakui Bistok, pembangunan pintu air dan rumah pompa ini tidak sepenuhnya bisa mengatasi banjir di kawasan Sekip dan R Soekamto. Namun, setidaknya bisa mengurangi waktu genangan air. “Ya, misalnya waktu genangan 10 jam, kalau sudah ada pompa dan pintu air ini bisa lebih cepat surut, mungkin genangannya hanya 2 jam saja. Setidaknya, bisa mengurangi 40 persen banjir di Palembang ini,” bebernya. Mengenai dana pembangunan rumah pompa dan pintu air ini, sambung Bistok, saat ini masih dihitung sehingga belum bisa dipastikan. “Tapi, pastinya dianggarkan di APBN,” ulas dia. Bistok menambahkan, Pemprov Sumsel telah menyiapkan dana untuk pembebasan lahan melalui PU Pengairan Sumsel sebesar Rp 34 miliar. Sedangkan Pemkot Palembang juga menyiapkan dana Rp 10 miliar untuk pembebasan lahan. Lebih lanjut Bistok menambahkan, Provinsi Sumsel merupakan daerah yang rawan banjir karena memiliki banyak sungai dan sebagian besar daerahnya merupakan rawa yang rawan banjir. Oleh sebab itu, Balai Besar Sungai Wilayah Sumatera VIII melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir dengan membangun kolam retensi dan pembangunan pompa. “Wilayah sungai di Sumsel lebih besar jika dibandingkan dengan provinsi Bengkulu dan Jambi. Bahkan hujan yang turun sebanyak 66,95 miliar kubik pertahun, sebanyak 89 persen terbuang ke Selat Bangka, 8 persen untuk irigasi, dan 3 persen digunakan untuk keperluan rumah tangga. “Yang menjadi masalah adalah banjir di Sumsel terutama Palembang tidak hanya dikarenakan hujan saja. Tetapi kalau Selat Bangka airnya naik, maka akan bermuara ke Sungai Musi. Sehingga menyebabkan sungai Musi meluap,” ujarnya. (ika)
|