Tunda Momongan Tingkatkan Risiko Kanker Payudara? |
|
|
|
Written by Administrator
|
Wednesday, 05 February 2014 16:22 |
KANKER payudara merupakan kanker yang paling umum menyerang wanita. Penderitanya diperkirakan mencapai 1,7 juta kasus baru pada tahun 2012 dan 522 ribu kasus kematian di seluruh dunia. Angka-angka tersebut telah meningkat masing-masing 20 persen dan 14 persen, sejak tahun 2008. Meningkatnya kasus kanker payudara pada wanita terjadi karena lambatnya deteksi dini. Tidak hanya itu, Eduardo Franco, Kepala Departemen Onkologi di Fakultas Kedokteran Universitas McGill, Kanada, mengungkapkan bahwa menunda anak bisa meningkatkan risiko penyakit ini. “Dengan menunda memiliki anak, atau bahkan berpantang sepenuhnya untuk melahirkan anak, risiko kanker payudara pada wanita akan meningkat,” kata Dr Franco, seperti dilansir laman The Globe and Mail. Pola diagnosa kanker payudara baru dan kematian akibat penyakit ini pada tahun 2012 menunjukkan kanker payudara lebih umum terjadi di Eropa Barat (90 kasus baru per 100.000 perempuan) daripada di Afrika Timur (30 per 100.000 perempuan). Memang, menunda momongan lebih umum terjadi di Eropa dibandingkan dengan di Afrika. Banyak wanita Eropa yang menikah di usia lebih dari 30 tahun dan memiliki momongan setelahnya. Bahkan tak jarang, mereka memutuskan tak memiliki momongan sama sekali. Berkebalikan dengan Eropa, gadis-gadis Afrika banyak yang menikah di usia belia. Jika sudah mencapai masa suburnya yang ditandai dengan menstruasi, mereka segera menikah dan memiliki momongan.(dbs)
|