RSMH, Palembang Pos.-
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan penyakit infeksi kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. Selama dekade terakhir ini, insiden IMS cukup meningkat termasuk HIV atau AIDS. Sering kali penyakit menular seksual ini terlambat diobati atau sering kali penderita mencoba mengobati sendiri. Akibatnya seringkali penderita datang berobat sudah dengan komplikasi seperti infertilitas (kemandulan), kanker saluran reproduksi, infeksi daerah pelvis.
“Untuk mencegah tidak terjadinya penyakit ini seorang pria dapat menggunakan kondom saat berhubungan seks, terutama pada orang-orang yang berisiko tinggi tertular IMS,” kata dr Yuli Kurniati SpKK dari RSMH Palembang.
Selain sebagai alat program Keluarga Berencana, dalam mencegah IMS, HIV atau AIDS penggunaan kondom sangat efektif. Namun harus digunakan dengan cara yang benar. “Mulai dari cara membuka kemasan, cara pemakaian dan cara pembuangannya. Kondom jangan sampai bocor, akibat goresan bahan kondom saat membuka kemasan,” paparnya.
Yuli menegaskan, bocornya kondom dapat menimbulkan penularan penyakit menular seksual. Hal yang perlu diingat adalah alergi terhadap lateks yang merupakan bahan pembuatan kondom. “Jika alergi dapat menimbulkan gejala iritasi, kemerahan, gatal, panas seperti terbakar,” selanya.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSMH Palembang ini melanjutkan, pencegahan penyakit menular seksual yang paling efektif adalah perilaku kehidupan seksual yang sehat, setia pada pasangan, tidak melakukan hubungan diluar pernikahan.
“Orang-orang yang termasuk risiko tinggi tertular IMS ataupun HIV atau AIDS antara lain Pekerja Seksual Komersil (PSK), para lelaki yang sering “jajan” melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Serta wanita yang bersuamikan orang yang sering melakukan hubungan seksual di luar nikah,” tandasnya. (nik)