PALEMBANG - Kasus penembakan diduga dilakukan komplotan perampok, hingga menewaskan Brigpol Ekwanto (35), anggota Satreskrim Polres Mura, menjadi perhatian khusus berbagai pihak, termasuk Kapolda Sumsel Irjend Pol Saud Usman Nasution. Makanya, selain mengejar pelaku, polisi juga melakukan otopsi terhadap jenazah Brigpol Ekwanto.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usaman Nasution mengatakan, saat ini pihaknya sudah menerjunkan tim khusus (Timsus), untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan dan penembakan. “Anggota Direskrimum, dan Propam Polda Sumsel sudah saya perintahkan untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku,” tegas Saud.
Saud menghimbau kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri. Secara umum hal tersebut demi keamanan pribadi pelaku. Nanti dikhawatirkan anggota akan melakukan upaya paksa yang sifatnya melumpuhkan. “Untuk tindak tegas dengan cara melumpuhkan. Jika dilapangan ada upaya perlawanan yang dilakukan oleh pelaku, akan kita upaya lain,” tegas Saud.
Sementara itu, otopsi jenazah Brigpol Ekwanto (35), dilakukan Tim Forensik Polda Sumsel. Proses otopsi dilaksanakan di Rumah Sakit (RS) Sobirin, Jumat (7/2), mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB.
Paman dari istri korban, Arbawi (59), mewakili keluarga korban, menyatakan bahwa otopsi tersebut atas permintaan keluarga korban. Karena belum diketahui secara jelas penyebab kematian korban.
“Otopsi ini memang permintaan keluarga korban, agar ada kejelasan. Sehingga bila ditanya oleh keluarga dari mana-mana (Jawa Timur) kami keluarga disini bisa menjawab dan menjelaskan dengan data dan bukti yang jelas,” ungkap Arbawi, dijumpai di depan kamar mayat Rumah Sakit (RS) Sobirin, kemarin.
Kapolres Mura AKBP Chaidir, didampingi Wakapolres Kompol Tulus Sinaga, dan Kasat Reskrim AKP Teddy Ardian, dijumpai usai pemakaman menyatakan, bahwa otopsi yang dilakukan merupakan prosedur dari jajaran kepolisian. Karena penembakan tersebut terjadi pada saat pelaksanaan tugas dan belum diketahui siapa pelaku penembakan.
“Ini memang sudah prosedur dari kepolisian, karena ini terjadi pada saat pelaksanaan tugas dan kita belu tahu siapa pelakunya secara jelas. Karena itu kita akan menyelidiki lebih mendalam siapa pelakunya,” jelas Chaidir.
Soalnya lanjut Chaidir, dari otopsi yang dilakukan dapat diketahui asal dan arah tembakan, serta jarak tembakan. “Apakah dari dekat atau jauh, kemudian apakah ada penyebab lain dan bisa mencocokkan antara luka dengan senjata yang digunakan penembak,” terangnya.
Namun hasil pemeriksaan sendiri belum bisa diketahui, karena yang memiliki kewenangan menyimpulkan adalah Tim Forensik. “Kita belum mendapat laporannya,” ujar Chaidir.
Mengenai peluru yang membuat anggotanya itu harus menyerah dengan maut, belum diketahui.
Soalnya tembakan yang melukai korban tembus dan diperkirakan masih ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Peluruhnya tidak ditemukan di tubuh korban, karena luka tembaknya tembus dan masih di cari di TKP, itupun pencarian Barang Bukti (BB) dilakukan Propam Polda Sumsel dan Propam Polres Mura yang diturunkan di TKP,” kata Chaidir.
Sementara tersangka Edi Sumantri sendiri masih diamankan di Mapolres Mura, untuk dilakukan pemeriksaan terkait kasus-kasus yang melibatkan dirinya. Sementara tersangka lainnya yang sempat kabur, sudah sempat diamankan. Namun karena tidak ada kaitannya dengan kasus kriminal yang ditangani, dia terpaksa dilepas kembali. “Sebenarnya mereka dua bersaudara, tetapi yang satunya tidak ada kaitannya dengan kasus criminal, tetapi ES masih diamankan dan sedang dicek kasus-kasus lain yang melibatkan ES,” pungkas Chaidir.
Pantauan Palembang Pos, setelah dilakukan otopsi, jenazah korban langsung dimandikan dan dikafani di kamar mayat RS Sobirin. Selanjutnya langsung disalatkan oleh petugas. Sekitar pukul 12.05 WIB, jenazah korban dimasukkan ke ambulance untuk dibawa ke rumah duka, Jalan Asoka, Kelurahan Amula Rahayu, Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau.
Meski Kota Lubuklinggau diguyur hujan deras, namun tidak menghalangi ambulance mengantarkan korban ke rumah duka. Sambil menunggu usai jumat, jenazah korban disemayamkan di rumah duka. Ba’da jumat, jenazah korban disalatkan kembali oleh keluarga korban dan keluarga besar Polres Mura, termasuk Kapolres dan Kajari Lubuklinggau terlihat ikut mensalatkan jenazah.
Kemudian dilakukan upacara pelepasan dari keluarga korban dan diserahkan ke kesatuannya Polres Mura. Dilanjutkan dengan upacara pemakaman yang dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Moneng Sepati, dan Kapolres Mura langsung yang memimpin upacara tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, satuan Kepolisian khususnya keluarga besar Polres Musi Rawas (Mura), Kamis (6/2), berduka. Pasalnya salah seorang putra terbaiknya, Brigpol Ekwanto, mengembuskan nafas terakhirnya dalam tugas. Korban diduga ditembak komplotan perampok di Desa Maur, Kecamatan Muara Rupit, Muratara, Kamis (06/02). (day/yat)

Biodata:
Nama: Brigpol Ekwanto.
Tanggal Lahir: 7 April 1979.
Orang Tua: Sungkono dan Sawira.
Angkatan: Angkatan 2000 Bapolri.
Istri: Lina
Anak: 2 orang