Pernah Sekolah, Meskipun Tak Selesai
Dani Saputra (15), warga Jalan Damai, Lorong Sidomulyo, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, meski terluka parah, masih bias dikatakan beruntung. Sebab, gara-gara memergoki dua pencuri di rumahnya, pria keterbelakangan mental ini, sempat digorok pelaku dengan pisau belati, hingga luka di lehernya. Karenanya, Dani sempat dirawat di RS Pertamina Prabumulih.
Prabu Agustiawan – Prabumulih
Mendengar kabar ada korban aksi perampokan yang dilarikan ke RS Pertamina, wartawan Palembang Pos segera mencari informasi dengan mendatangi rumah sakit tersebut. Suasana murung terlihat, ketika Palembang Pos tiba di ruangan dimana korban dirawat, Palembang Pos melihat pasangan suami istri Darna (56), dan Sunarti (55), menunggui korban dengan sabar, yang belakangan diketahui merupakan orang tua asuh korban. Ya sebelum Palembang Pos menyambangi rumah sakit, telah lebih dahulu mencari informasi diseputaran kediaman korban. Sejumlah warga yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan bahwa korban merupakan anak angkat dari pasangan suami istri tersebut, dimana belasan tahun yang lalu korban sengaja ditinggalkan orang tuanya didepan rumah pasutri tersebut. “Anak angkat korban tuh, dak tahu siapo orang tuonyo. Dio ditinggalkan didepan rumah Pak Darna belasan tahun yang lalu,” ujar sumber tersebut sembari mengatakan kemungkinan korban sengaja dibuang orang tuanya, lantaran mengetahui anaknya memiliki kekurangan. Namun meskipun memiliki kekurangan, kata sumber tersebut, Dani cukup disenangi pasutri tersebut ini. Terbukti Dani pernah disekolahkan di Sekolah Luar Biasa, meskipun tidak sampai selesai. Sementara masyarakat menyukainya, lantaran suka membantu warga yang hajatan. “Kalau disuruh cepat dio, tapi kito bae yang dak lemak nyuruhnyo,” imbuh sumber tersebut sembari mengatakan jika korban anaknya ramah dan periang. Sementara itu, Sunarti ibu korban ketika dibincangi wartawan menuturkan, jika anaknya tersebut merupakan anak yang rajin dan suka membantu. “Meskipun kondisinya seperti ini, dia tetap rajin menolong pekerjaan di rumah,” tukasnya sembari mengatakan jika berbicara anaknya tersebut suka bersuara lantang. Disinggung mengenai kejadian malam dimana aksi perampokan terjadi, Sunarti mengatakan, Dani anaknya memang suka tidur didepan televisi. “Memang kebiasaannya kalau malam nonton tv sampai ketiduran disitulah, disuruh pindah ke kamar jugo dak mau,” bebernya. Hingga akhirnya kata Sunarti, peristiwa dimana aksi perampokan itu terjadi, menurut cerita anaknya dia terbangun karena mendengar suara gaduh. Tapi belum sempat bangun dari tidur, dirinya keburu diserang pelaku dengan menyergapnya dan menutupi wajah korban menggunakan bantal. Mendapat serangan mendadak tersebut, korban berusaha berontak. Hal ini membuat pelaku menjadi kalap dan langsung mencabut pisau yang diselipkan di pinggangnya. Dengan sigap, pelaku yang diduga masuk dengan cara memanjat pohon yang ada disamping rumah lalu naik ketap dan membobol genting rumah da menjebol plafon rumah itu, langsung melukai leher korban. Bahkan, melihat korbannya masih berusaha melawan dan berteriak, pelaku menjerat leher korban dengan menggunakan tali pancing yang dibawanya. Disaat pelaku berusaha menghabisi nyawa korban, kata Sunarti, dirinya keluar dari kamar tidurnya. Namun belum sadar dengan apa yang terjadi, pelaku telah lebih dahulu menodongkan senjata ke leher Sunarti. Sembari menodongkan senjatanya, pelaku meminta korban menyerahkan perhiasan dan uang simpanannya. Karena ketakutan, Sunarti memanggil suaminya yang tengah tertidur lelap hingga terbangun. Namun lagi-lagi pelaku lebih gesit dari korbannya. Saat Darna keluar kamar, pelaku kembali menodongkan senjatanya juga sembari meminta korban menyerahkan hartanya. Khawatir pelaku berbuat lebih nekat, Darna akhirnya menyerahkan uang tunai Rp 7 juta yang disimpan dalam laci lemari yang ada di warungnya. Lalu uang tersebut diserahkannya kepada pelaku. Setelah dapat uang tersebut, pelaku langsung kabur bersama temannya. (**)
|