SUKARAMI - Kebakaran kembali terjadi Sabtu (08/02), pukul 15.30 WIB, di Asrama Polisi (Aspol) Kebun Bunga, yang terletak di Jalan Kebun Bunga, Lorong Cempaka Putih, RT 16/05, Kelurahan Kebun Bunga, Sukarami. Dalam kejadian itu, empat rumah di Aspol tersebut terbakar, semuanya rumah di Blok D. Bahkan, selain rumah yang tinggal puing, seluruh isi rumah
juga ludes tanpa ada yang bisa diselamatkan. Empat rumah terbakar itu, dihuni Aiptu Arkawi, anggota Polres OI (Blok D1), Briptu Ari, anggota Polres Muba (Blok D2), Briptu Hadiri (almarhum) di Blok D3, dan Brigadir Nelson, anggota Polres Muba (Blok D4). Informasinya, kebakaran diduga pertama kali dari rumah Briptu Hadiri (alm). Dimana, istri almarhum, Rosita yang bekerja sebagai guru, diduga sedang tak berada di rumah. Api dengan cepat menyambar ke rumah bagian kiri dan kanannya, hingga Aspol Kebun Bunga Membara. “Ada motor yang terbakar di dalam rumah itu (rumah Rosita,red). Waktu itu memang rumah kosong, karena ibu Rosita lagi ngajar,” ungkap Jul, warga setempat. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB oleh warga dibantu petugas PBK Kota Palembang. Kapolsekta Sukarami Kompol Imam Tarmudi, membenarkan kejadian tersebut. Imam yang langsung turun ke TKP mengaku, kebakaran diduga berasal dari kipas angin yang lupa dimatikan. "Kita sudah bekerja sama dengan Labfor dan masih menunggu hasilnya, baru kita bisa putuskan apa penyebab sesungguhnya," jelasnya. Dikatakan Imam, untuk korban jiwa tidak ada, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB, setelah dikerahkan empat unit mobil pemadam kebakaran," ungkap dia. Sementara salah seorang korban mengaku, kebakaran tersebut diduga berasal dari korsleting listrik, yang bersumber dari kipas angin yang belum dimatikan. "Yang saya tahu api dari rumah Blok D3. Dimana saat itu pula banyak asap hitam membumbung di atas rumah dan memadati ruangan," jelasnya. Kemudian, saat dirinya hendak menyelamatkan barang-barang dalam rumah, tidak bisa lagi, dikarenakan besarnya api dan asap yang didorong oleh angin yang mengarah ke rumahnya. "Saya hanya bisa menyelamatkan beberapa surat penting dan pistol milik suami. Lainnya tidak bisa dikarenakan saya sudah tidak tahan menahan banyaknya asap," tutur perempuan yang tinggal di rumah Aiptu Arkawi tersebut. Sedangkan ibu Rosita sendiri yang diduga pemilik rumah asal api, saat mengetahui rumah miliknya terbakar, ia pun langsung menangis dan seakan-akan tidak mempercayainya. Bahkan ibu Rosita pun tidak bisa apa-apa, dia hanya bisa menangis histeris, langsung lemas, dan ditolong ibu-ibu yang lain. (cr02)
|