JAKABARING - Hasil kurang memuaskan kembali dicapai Sriwijaya FC saat menjamu Gresik United di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, tadi malam. Tanpa sejumlah pilar tim Laskar Wong Kito harus puas dengan hasil kacamata (0-0). Tambahan satu poin tidak banyak mengatrol posisi tim Laskar Wong Kito di daftar klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2014 wilayah Barat. Saat ini Sriwijaya FC masih tertahan di peringkat enam dengan koleksi empat poin. Sementara Gresik United tepat berada satu trip di atas Sriwijaya FC dengan donasi lima poin.
Pelatih Sriwijaya FC Subangkit mengaku sedikit kecewa dengan hasil akhir yang dicapai anak-anak asuhnya. Hanya saja dengan banyaknya pemain yang cedera, dirinya menilai para pemain sudah berusaha maksimal. “Tambahan satu poin di kandang, rasanya bukan hasil yang bagus, penyebabnya banyak pemain cedera. Sementara para pemain muda sepertinya masih kurang pengalaman di ISL,” ucap Subangkit. Sriwijaya FC tidak mempu memanfaatkan keunggulan sebagai tuan rumah. Pertandingan kali ini terlihat Subangkit banyak melakukan eksperimen terhadap penempatan posisi pemain, seperti Maiga yang sebelumnya berposisi sebagai center bek, kemarin diberikan tugas baru sebagai gelandang bertahan. Meski terlihat canggung dengan posisi barunya, namun Maiga dinilai cukup baik dalam bermain sebagai gelandang bertahan. Dimenit-menit awal pertandingan, Gresik sempat mengambil inisiatif penyerangan, tercatat beberapa peluang berhasil dihasilkan oleh anak-anak asuh pelatih Agus Yuwono. Salah satunya peluang yang berhasil didapatkan oleh Shohei Matsunaga dan Reza Mustofa masing-masing pada menit ke 10 dan 15, namun berhasil dihalau oleh penampilan cemerlang Fauzi Toldo yang berdiri di bawah mistar gawang. Gresik sama sekali tidak canggung dalam usahanya untuk menguasai bola. Awal babak kedua, SFC kembali melakukan pergantian dengan menerjunkan Alan Martha menggantikan Rishadi Fauzi. Lancine Kone yang sebelumnya diplot menjadi gelandang serang akhirnya dikembalikan sebagai striker. Hasilnya menit ke-49 Kone mendapat tendangan bebas setelah dirinya dilanggar oleh salah seorang pemain belakang Gresik. Sayang, bola yang diarahkan Kone ke sudut kanan atas masih melambung jauh. Pada menit ke 61, Lancine Kone kembali mendapatkan peluang setelah mendapat umpan manis dari Anis Nabar, namun sontekannya lagi-lagi mampu dihalau oleh kiper Gresik kerena terlampau lemah. Peluang terbaik SFC hadir pada menit ke-64, Alan Martha yang berdiri bebas saat SFC mendapatkan kemelut di dalam kotak pinalti berhasil mengarah ke gawang Gresik, namun membentur tiang gawang. Disisa babak kedua, Gresik mengendurkan serangannya dan hanya memfokuskan pada pertahanan. Hasilnya segala upaya SFC untuk mencetak gol selalu digagalkan barisan pertahanan Gresik. Skor akhir kacamata. Seusai pertandingan Pelatih Gresik Agus Yuwono mengaku puas dengan hasil seri yang didapatkannya pada pertandingan kemarin. Menurutnya hasil tersebut cukup membuat mental anak-anak asuhnya teruji dan menjadi modal berharga untuk pertandingan selanjutnya. “Dengan hasil ini membuat mental kita terbentuk, Alhamdulilah dengan satu poin saja kami kira sudah bagus. Menjadi modal berharga untuk pertandingan selanjutnya. Pantauan Palembang Pos, dukungan penonton dalam laga tersebut sangatlah minim. Stadion internasional yang berkapasitas lebih dari 40.000 penonton ini tampak lowong di tiap tribunnya. Diperkirakan jumlah penonton yang hadir tidak mencapai angka 4.000. Situasi ini berbeda jauh ketika Sriwijaya FC menjamu Arema, Minggu (09/02), dimana seluruh tribun penonton disesaki penonton.
#Amankan Puluhan Suporter Sementara itu, puluhan supporter diamankan, setelah terlibat bentrokan di Jalan Jenderal Sudirman, simpang empat Charitas, Kamis (13/02), pukul 18.00 WIB. Dalam bentrokan itu, mobil angkot jurusan Ampera – Sekip Nopol BG 1648 MH, yang membawa supporter lainnya, pecah kaca depan, setelah dilempar batu. Bahkan, kepala sopir angkot, Ruslan (36), luka dan terpaksa dilarikan ke RS RK Charitas. Menurut Riko, salah satu penumpang mobil, mengaku dilempari supporter lain, yang memang selama ini menganggap mereka musuh. ‘’Itu memang ngajak musuhan nian samo kami,” terang Riko. Di Polresta juga diamankan tiga pemuda membawa sajam jenis pedang, gear motor, dan bungkusan air keras. Ketiga pemuda itu, Rasek (15), warga Jalan Veteran, Edo (15), warga Talang Keramat, dan Yuda (16), warga Lemabang. Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting, melalui Kasatreskrim Kompol Djoko Julianto, membenarkan bentrokan tersebut. ‘’Puluhan supporter yang diduga bentrokan sudah diamankan. Bahkan, tiga diantaranya kedapatan membawa sajam hingga air keras,” tegasnya. (kie/cr01/vot) |