JAKABARING - Sikap tegas dan keras diambil Manajemen Sriwijaya FC terhadap wasit Eno Sembiring . Manajemen menilai wasit yang memimpin laga Semen Padang kontra Sriwijaya FC di stadion H Agus Salim, Padang, Kamis (13/03) tersebut, telah mencederai nilai-nilai sportifitas. Kekecewaan terhadap kinerja wasit langsung disampaikan Presiden Sriwijaya FC
H Dodi Reza Alex, kemarin. “Saya beri catatan khusus terhadap kinerja wasit tersebut. Untuk itu kami beri peringatan dengan menyampaikan keberatan secara resmi ke komite wasit dan pihak-pihak terkait,” ucap putra sulung Gubernur Sumsel ini. Dalam laga tersebut, Sriwijaya FC harus menelan kekalahan dengan skor 1-2. Catatannya, Sriwijaya FC kalah karena ada hadiah penalti pada tuan rumah, serta kartu merah bagi Vendry Mofu. Bukan tanpa alasan, dalam laga yang disiarkan secara langsung oleh salah satu televisi swasta nasional tersebut, wasit sepertinya terlalu ringan memberikan kartu kuning kepada pemain Sriwijaya FC. Hingga akhirnya, salah satu pemain andalan tim Laskar Wong Kito Vendry Mofu diusir wasit lantaran dua kali dikartu kuning. Sementara di kubu Semen Padang, wasit terkesan tidak tegas dengan membiarkan Jajang Paliaman bermain kasar. Barulah wasit memberikan kartu kuning kepada pemain pengganti Semen Padang Stevie Bonsapia, ketika tuan rumah sudah unggul 2-1 dan Sriwijaya FC hanya bermain dengan 10 orang. “Artinya kita bukan protes tanpa dasar. Publik bisa menilai. Saya harap kedepannya tidak terjadi lagi hal-hal seperti itu untuk kemajuan sepakbola nasional,” tegas Dodi. Mengenai skor akhir 2-1 untuk Semen Padang, anggota DPR RI komisi III ini tidak akan mempermasalahkannya. “Tim sudah berusaha maksimal, meski tetap akan ada evaluasi. Tapi ada juga faktor non teknis, ini yang tidak bisa dikontrol,” paparnya. Peluang Sriwijaya FC untuk menembus empat besar wilayah Barat ISL 2014, dikatakan Dodi masih terbuka lebar. Menurutnya, perjalanan kompetisi masih sangat panjang. Sikap tegas Dodi Reza Alex ini direspon cepat sekretaris PT SOM Faisal Mursyid. Pria asal Padang ini bahkan berjanji langsung memempersiapkan surat keberatan tersebut. “Secepatnya, mungkin hari ini (kemarin, Red) langsung kita layangkan surat keberatan ke komite wasit, PT Liga Indonesia, bahkan mungkin juga ke PSSI,” imbuh Faisal. Selain pelatih Subangkit yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja wasit, salah seorang pemain Sriwijaya FC, Jeki Arisandi juga tidak kalah meradang. Bek sayap putra asli Sumsel ini menyebutkan seluruh pemain marah dan kesal atas kepemimpinan wasit yang terkesan menguntungkan tuan rumah. “Saya juga tidak merasa membuat pelanggaran serius yang layak diganjar penalti,” keluh Jeki. Musim ini, PSSI dan PT Liga Indonesia sangat tegas dalam menghukum para wasit bermasalah. Salah satu yang paling menonjol adalah Ahmar Suparman, wasit laga Persipura vs Putra Samarinda yang harus menepi hingga akhir musim. Sriwijaya FC saat ini tertahan diperingkat enam dengan koleksi delapan poin. Untuk melaju ke babak delapan besar ISL 2014, Sriwijaya FC harus masuk empat besar wilayah Barat. (kie) |