LAHAT - Kenakalan remaja di Kota Lahat tampaknya perlu mendapat perhatian serius. Dua kasus bentrok antar kelompok remaja menyebabkan empat nyawa melayang. Senin (24/3), Rahmadani bin Toyo (18), warga Talang Banten RT 15 Kelurahan Talang Jawa Selatan, Kota Lahat, tewas dengan kondisi tragis. Bocah remaja ini merupakan korban bentrok antar
kelompok remaja. Sedang rekannya, Candra bin Rahim (19), warga Kelurahan Gunung Gajah, Kota Lahat mengalami luka tusuk di bawah lengan. Sementara Edi Netesa bin Efendi (18), warga Talang Jawa Selatan, mengalami di lengan kanan justru akibat terserempet sabetan senjata tajam rekannya. Tiga orang lainnya menjadi korban tewas saat terjadi bentrok pada 18 November tahun lalu. Kejadiannya mirip, yakni perkelahian antar kelompok remaja. Dugaan sementara, motif perkelahian antar remaja yang terjadi Senin (24/3) sekitar pukul 22.00 WIB, di Kelurahan Talang Jawa Selatan tak jauh dari stasiun kereta api Lahat, akibat salah paham. Sebelum perkelahian terjadi, salah seorang remaja yang terlibat bentrok berinisial MP (buron) menerima laporan dari saudara jauhnya berinisial JK (buron), yang mengaku dipukul Rahmadani, Senin sore. Mendapat laporan kerabatnya itu, MP emosi. Kemudian MP mengajak JK dan salah seorang temannya mencari Rahmadani. Kemudian MP mengajak Edi Nitesa dan salah seorang rekannya untuk mencari keberadaan Rahmadani. Dengan menggenggam senjata tajam, MP dan tiga rekannya menelusuri beberapa tempat, hingga akhirnya menemukan Rahmadani lagi nongkrong bersama temannya, Candra, di dekat salah satu tempat hiburan malam di Kelurahan Talang Jawa Selatan. Selanjutnya kelompok MP menemui Rahmadani hingga terjadi ribut mulut. Ribut mulut makin meruncing hingga terjadi perkelahian bersenjata. MP yang sudah siap dengan senjata tajam, langsung menyerang Rahmadani dengan beberapa kali tusukan. Melihat rekannya dianiaya empat orang sekaligus, Candra berusaha membantu. Namun usaha Chandra sia-sia. Rahmadani tersungkur dan tewas di tempat kejadian dengan empat luka tusuk. Masing-masing di perut, belikat dan pinggang. Amukan MP ayang membabi buta juga ikut melukai luka bagian lengan rekannya, Edi Nitesa. Sedang Chandra yang akan membantu, justru mengalami nasib buruk. Dia mendapat pukulan bertubi-tubi di tubuhnya dan bahkan mendapat luka tusukan dan diinjak-injak para pelaku. Mengetahui Rahmadani sudah bersimbah darah dengan kondisi kritis, MP dan dua rekannya langsung melarikan diri. Sementara Edi langsung pulang ke rumahnya, dengan kondisi luka sayat lengan kanan, yang kemudian dibawa keluarganya ke RSUD Lahat. Dimintai keterangan Edi membantah terlibat dalam perkelahian itu. Bahkan dirinya mengaku ikut menjadi korban dari sabetan senjata tajam, pelaku. “Aku dak nusuknyo pak, MP, JK samo kawannyo dak ku kenal dio nusuk. Aku cuma misahke bae,” kata Edi. Namun, keterangan Edi dibantah Candra. Menurut Chandra, Edi ikut terlibat dalam perkelahian itu. Bahkan, Candra mengungkapkan Edi sempat menginjak-ijak tubuhnya. “Melok jugo wong itu pak, badan aku dio ijak jugo,” katanya di depan petugas. Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH M Si, melalui Kasat Reskrim AKP Hidayat Amin SH mengatakan, belum satu pun tersangka yang ditetapkan dalam perkelahian yang berujung maut itu. Pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi dan memburu tiga remaja yang diduga terlibat dalam perkelahian. ”Satu orang meninggal dunia. Kami masih kumpulkan keterangan saksi, anggota kami juga masih di lapangan mencari tiga remaja yang diduga terlibat dalam perkelahian ini,” katanya.(rif)
|