Kalah 1-2 dari Sevilla

Sevilla - Kekalahan 3-4 dalam el clasico atas musuh bebuyutannya, Barcelona, akhir pekan lalu tampaknya masih membekas bagi Real Madrid. Buktinya, saat bertandang ke Sevilla, Ronaldo dkk takluk 1-2 meski sempat unggul lebih dulu. Padahal, laga di Estadio Ramón Sánchez Pizjuán, Kamis (27/3) dinihari WIB misinya memburu angka penuh, untuk merespons kekalahan dari Barcelona.
Kegagalan mendulang poin penuh membuat Los Blancos --julukan Real Madrid-- kembali tercecer ke peringkat ketiga denga poin 70. Tertinggal tiga poin dari Atletico Madrid yang memimpin klasemen dan dua poin dari Barcelona. Keduanya memetik poin penuh pada pekan ke-30, kemarin. Atletico mengalahkan tamunya, Granada dengan skor tipis 1-0 dan Barcelona mengandaskan Celta Vigo 30-0.
Kekalahan yang cukup menyakitkan karena Madrid tampil bagus di awal pertandingan. Bahkan mereka unggul lebih dului di menit ke-14 lewat eksekusi tendangan bebas Cristiano Ronaldo. Namun Madrid lantas dua kali dibobol oleh Carlos Bacca di menit ke-14 dan 72.
Kekalahan tersebut tak bisa diterima sang entrenador, Carlo Ancelotti. Dia menyebut timnya tidak pantas kalah dari Sevilla. ”Saya pikir kami tidak pantas kalah. Kami tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk serangan balik Sevilla dan begitulah cara mereka mencetak dua gol mereka,” ujar Ancelotti di situs resmi Madrid.
Mantan pelatih AC Milan dan PSG tersebut juga menyesalkan ketidakmampuan Los Merengues memaksimalkan peluang. ”Kami unggul dan bisa saja mencetak lebih banyak gol. Kemudian mereka mencetak dua gol dengan cara yang sama ketika kami membutuhkan keseimbangan lebih. Tapi, kami tidak cukup tajam,” imbuhnya.
Meski begitu, Don Carletto --julukan Ancelotti-- optimis dua kekalahan beruntun tersebut tak membuat Real Madrid kehilangan peluang juara. Dengan delapan laga tersisa sampai akhir musim, Ancelotti menilai Madrid masih memiliki kesempatan untuk mengejar Atletico dan Barca. ”Sekarang La Liga makin rumit karena kami ada di belakang. Ini makin rumit, tapi tidak mustahil,” ujar Ancelotti di situs resmi klub.
Untuk mengejar gelar tersebut, Ancelotti minta anak buahnya tak memikirkan pertandingan lain. Tetapi focus pada setiap laga yang dihadapinya. ”Kami harus memikirkan soal diri kami sendiri. Kami kalah pada dua pertandingan, tapi kami harus yakin bisa menjuarainya,” lanjut pelatih asal Italia ini.
Bayangan kekalahan dari Barcelona membuat Madrid memulai laga dengan mendapatkan ancaman. Di menit pertama, tendangan bebas Ivan Rakitic dibelokkan Vicente Iborra dan mengarah ke gawang. Beruntung Asier Illaramendi yang berada di depan gawang berhasil membuangnya
Usai ditekan, Madrid langsung memberikan respons. Dimulai dari tendangan jarak jauh Gareth Bale pada menit ke-3, yang hanya melambung tipis. Empat menit kemudian, giliran Karim Benzema mendapatkan peluang. Tapi sepakannya digagalkan Antonio Beto dengan kaki.
Madrid pada akhirnya berhasil memecah kebuntuan di menit ke-14, tapi bukan lewat Benzema yang mencetak dua gol ke gawang Barcelona. Adalah Ronaldo lewat tendangan bebasnya yang berbelok setelah menyentuh Bacca, hingga Beto mati langkah.
Setelah unggul, Madrid tampaknya kehilangan konsentrasi sehingga keunggulannya tak bertahan lama. Hanya lima menit berselang Sevilla membalas dan membuat kedudukan kembali seimbang. Jose Antonio Reyes mengirim umpan terobosan dan sukses disontek Bacca melewati Diego Lopez. Madrid berusaha bangkit. Namun usahanya sia-sia hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, Madrid makin agresif. Namun beberapa peluang gagal dimaksimalkan. Sebaliknya tuan rumah, yang mengandalkan serangan balik. Justgru berhasil menambah gol di menit ke-72.
Berawal kegagalan sundulan Ronaldo meneruskan umpan silang Isco, tuan rumah melakukan serangan kilat. Rakitic melepaskan umpan terobosan ke Bacca yang berhasil meloloskan diri dari Pepe dan yang kemudian menyontek bola ke gawang.
Tertinggal dan menyadari posisinya makin rawan, Madrid berusaha membalas. Namun kembali mereka gagal mencetak gol di sisa pertandingan. Skor 2-1 tak berubah hingga laga usai. (har/dbs)