LINGGAU - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin, menilai pengembangan fungsi Bandara Silampari lamban. Harusnya, menurut Alex, saat ini fungsi Bandara Silampari sudah bisa dioptimalkan. Namun realitanya, fasilitas kenyamanan Bandara Silampari, masih belum memadai. “Hanya di Bandara
Silampari saja penumpang gotong-gotong koper, kalau dibandara lain, begitu turun dari pesawat, tidak ada lagi yang seperti itu,” demikian diungkapkan Alex, dalam acara launching Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), di Gedung Kesenian Lubuklinggau, Rabu (02/04). Selain itu, Alex juga menyoroti fasilitas umum (toilet), suplai air bersih, dan listrik di terminal Bandara Silampari. Secara tersirat, Alex menyatakan bahwa fasilitas umum, seperti toilet, air bersih, dan listrik di bandara masih jauh dari memadai. “Mau ngecek gedung bersih atau tidak, gampang, numpang saja ke toiletnya,” tegas Alex. Soalnya, lanjut Alex, kalau gedung ketua atau pimpinannya bagus, wajar. Tetapi hal itu belum tentu menunjukkan bahwa gedung tersebut bersih. “Di bandara bagus sebenarnya, tetapi toiletnya itu,” ujar Alex seraya tertawa kecil, dan seolah sengaja memenggal kalimatnya. Menurut Alex, lambannya pengembangan fungsi Bandara Silampari tersebut, tidak lepas dari tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Pemkab Mura), yang enggan bersinergi dengan Pemprov Sumsel. “Gara-gara Mura juga itu, kalau jelas statusnya sudah lama selesai, tidak seperti sekarang, depan terminal masih bonyok seperti itu,” ungkap Alex. Kendati demikian, dikatakan Alex, demi suksesnya program Visit Linggau 2015, Pemprov akan menyelesaikan pembangunan terminal Bandara Silampari. “Kalau bandaranya belum selesai, nanti pengunjung tidak nyaman, wali kotanya bisa malu. Kalau wali kota malu, gubernurnya juga ikut malu,” pungkas Alex. Terpisah, Bupati Mura H Ridwan Mukti, melalui Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Kadishub Kominfo) Mura Ari Narsa JS, tidak menampik jika fasilitas pendukung di Bandara Silampari belum lengkap. Tetapi dikatakan Ari, semua fasilitas penunjang dilengkapi secara bertahap. Sebaliknya, ditegaskan Ari, proyek terminal penumpang Bandara Silampari, merupakan proyek provinsi yang hingga saat ini belum diselesaikan. “Untuk kenyamanan penumpang, sudah selayaknya provinsi menyelesaikan proyek tersebut, termasuk fasilitas di gedung terminal, seperti toilet dan lain sebagainya,” kata Ari. Sementara Anggota DPRD Lubuklinggau Sulfi Hendra, menyatakan bahwa selaku anggota dewan di Bumi Sebiduk Semare, menyambut baik atas kebijakan gubernur dalam mendukung Visit Linggau 2015, salah satunya dengan melengkapi fasilitas Bandara Silampari. “Harapan kita pemanfaatan Bandara Silampari semaksimal mungkin, karena ini bukan hanya untuk pengembangan Kota Lubuklinggau saja, tetapi juga untuk kemajuan dan pengembangan Musi Rawas, dan sejumlah daerah sekitar seperti Empat Lawang, Rejang Lebong, Muratara dan lainnya,” ujar anggota dewan yang akrab disapa Uda Paul ini. Karena itu, dikatakan Uda Paul, diharapkan antara Pemkab Mura dan Pemprov Sumsel dapat bersinergi, dengan mengutamakan kepentingan daerah dan rakyat, dalam hal ini masyarakat Mura khususnya, dan masyarakat Sumsel umumnya. “Ada kepentingan masyarakat yang harus diutamakan,” ujarnya. Senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Lubuklinggau, Mersimon. Menurutnya bandara sangat potensial untuk kemajuan masyarakat Lubuklinggau dan juga Mura, serta daerah sekitarnya. “Setahu saya pengembangan Bandara Silampari itu sudah lebih dari 10 tahun. Selaku masyarakat, tentu kita ingin secepatnya fungsi bandara dimaksimalkan,” tutur Mersimon. Diakui Merismon, fungsi peningkatan pelayanan Bandara Silampari agak lamban. “Sebenarnya antusias masyarakat, mulai dari pengusaha, pedagang, inginnya lebih cepat untuk proses pengembangan usaha mereka. Itu juga kita rasakan selaku anggota dewan tentu ikut menikmati manfaat pengembangan fungsi bandara itu sendiri,” jelas Mersimon. Namun saat ini, lanjut Mersimon, pengembangan fungsi bandara belum diimbangi fasilitas pendukungnya. Mulai dari jadwal penerbangan, pelayanan air bersih, ruang tunggu dan sebagainya. “Sebagai masyarakat, tentu kita berharap finishing bandara akan lebih cepat,” pungkasnya. (yat) |