LAHAT - Suasana pencoblosan calon anggota legislatif (caleg) di Kota Lahat, siang kemarin (09/04), sedikit terusik. Rumah permanen milik Hasyim alias Acin, di Jalan Martajaya, RT 24/05, Kelurahan Talang Jawa Selatan, Kecamatan Kota Lahat, dibakar massa. Kuat dugaan pembakaran rumah bos warung remang-remang
(warem) yang berada beberapa meter dari rumahnya itu, buntut pembunuhan sadis terhadap Mawardi alias Tuli (46), sekitar pukul 02.30 WIB, Rabu (09/04). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam aksi anarkis (Pembakaran rumah,red) tersebut. Hanya saja, rumah yang ditempati Acin, diduga sebagai pelaku pembunuhan korban Tuli, habis dilalap api. Sedangkan Acin dan keluarganya, belum diketahui keberadaannya pasca ditemukannya tubuh Tuli yang tewas, dengan kondisi kepala bagian belakang luka-luka diduga akibat pukulan kayu berduri, dan luka bacok lengan kanan nyaris putus. Namun, sebelum ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi tragis, Tuli sempat berada di warung remang-remang atau tempat hiburan malam milik Acin. Diduga terjadi salah paham, antara Tuli dengan Acin, yang berujung cekcok, membuat Tuli memutuskan pulang ke rumahnya di Jalan Srinanti, Kelurahan Gunung Gajah, Kecamatan Kota Lahat, untuk mengambil senjata tajam. Sebab, Tuli mendapat tantangan berkelahi dari Acin. Namun, saat Tuli kembali ke warung remang-remang milik Acin, kedatangnya sudah ditunggu. Diduga keduanya sempat terjadi adu fisik, yang berujung Tuli tumbang dengan bersimbah darah. “Dugaan kami penyebabnya terjadi salah paham. Informasinya memang korban sempat pulang ke rumah sebelum ditemukan sudah meninggal,” kata Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH MSi, di ruang kerjanya. Mantan Kapolres Muara Enim ini mengungkapkan, anggotanya masih memburu Acin yang diduga sebagai dalang pembunuhan terhadap Tuli. Sebab, pasca ditemukan jenazah Tuli, Acin tidak diketahui keberadaannya. “Sudah, anggota kami sedang bekerja,” tegasnya seraya mengatakan, aksi anarkis tersebut tidak terkait dengan proses pileg. Disisi lain, Budi mengungkapkan, belum berani berspekulasi siapa yang melakukan tindakan anarkis tersebut. Anggotanya masih bekerja dan memanggil beberapa saksi yang mengetahui kejadian itu. “Yang jelas massa datang. Siapa dan dari mana mereka itu, masih kami lidik. Bisa saja memang warga sekitar sudah tidak terima aktifitas warung yang ngakunya jual kopi itu,” ujarnya. #Empat Rumah Disegel Terkait tindak anarkis puluhan warga dan peristiwa pembunuhan yang sudah beberapa kali terjadi di tempat hiburan malam tersebut, Polres Lahat menyegel empat unit rumah yang selama ini diduga disalahgunakan. Sebab, izin yang dikantongi rumah yang selama ini menyediakan layanan wanita malam dan minuman beralkohol tersebut, hanya izin menjual kopi. Kenyataannya, warung kopi (warkop) tersebut menyediakan jasa wanita dan minuman keras. Sehingga tindakan tegas dengan menyegel, dan menyita minuman keras yang ditemukan dalam rumah yang berada ditengah pemukiman warga ini pun dilakukan. “Ada empat pemilik rumah akan kami mintai keterangan. Selama ini rumah ini dijadikan tempat hiburan malam,” tegas Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH MSi, yang ikut melakukan penyegelan pasca pembakaran rumah milik Hasyim alias Acin. Sementara itu, Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai SE yang ikut turun ke lapangan pasca pembakaran menegaskan, seluruh izin warung remang-remang yang selama ini bekedok warung kopi, akan dicabut izinnya. Pemkab Lahat melalui Kelurahan Talang Jawa Selatan, juga tidak akan mengeluarkan izin apapun terkait keberadaan warung remang-remang di wilayah tersebut. “Tidak ada lagi warung kopi disini, seluruh izinnya kami cabut,” tegas Aswari. Aswari juga prihatin atas peristiwa pembunuhan yang sudah beberapa kali terjadi, di warung remang-remang wilayah Kelurahan Talang Jawa Selatan ini. Sebab, kejadian tragis bukan kali pertama, bulan Maret lalu, peristiwa serupa juga terjadi persis didekat warung remang-remang yang menyebabkan satu nyawa melayang. (rif)
|