LAHAT - Dunia pendidikan di Kabupaten Lahat kembali tercoreng. Setelah pejabat di Dinas Pendidikannya tersangkut kasus hukum, kini giliran siswa dari dua sekolah menengah di kabupaten Lahat itu yang dikabarkan terlibat aksi kejahatan. Bahkan kejahatan yang dilakukan dua siswa dari SMK dan SMA swasta itu tergolong sudah profesional. Betapa tidak, dalam beberapa pekan saja, kedua siswa berinisial RA (16), SH (16) serta seorang rekannya berinisial A itu telah melakukan beberapa aksi kejahatan, dengan kerugian korban mencapai puluhan juta rupiah.
Kasus itu terungkap setelah pada Senin lalu (14/4), RA yang merupakan warga asal Desa Pulau Beringin, Kikim Selatan, Kabupaten Lahat yang kini tinggal di Desa Tanjung Payang, Kota Lahat itu berhasil ditangkap saat menyatroni salah satu rumah warga. Dia bahkan sempat dipukuli warga yang menangkapnya sebelum diserahkan kepada Polres Lahat.
Ketika di introgasi polisi, selain mencuri dirumah warga, RA mengaku jika dirinya Kamis siang (3/4), memimpin aksi penjambretan nasabah Bank Sumselbabel yang kemudian diketahui jika korbannya bernama Gemin (37). Dalam aksi penjambretan itu terhadap Gemin yang tak lain adalah Kasi Administrasi Kecamatan Tanjung Tebat, RA mengaku beraksi bersama SH dan A. Kemudian pada 30 Maret lalu, dia terlibat penodongan di dekat jembatan Lematang I Desa Tanjung Payang, Kota Lahat serta pencurian sepeda motor di wilayah Kikim Area.
Mendapat pengakuan itu, polisi langsung menyergap SH dan A di kediamannya. Dalam penyergapan itu, A lolos karena diduga telah terlebih dulu kabur setelah mendengar jika RA tertangkap.
Dalam aksi penjambretan terhadap Gemin, RA dan komplotannya berhasil menggasak uang tunai Rp 52,3 juta. Seperti diberitakan sebelumnya, kepada polisi Gemin mengaku jika uang itu merupakan uang dana operasional Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat yang baru diambilnya dari bank.
Dalam aksi penjambretan terhadap Gemin, RA mengungkapkan jika mereka berbagi tugas. Rekannya A memantau nasabah bank yang melakukan transaksi jumlah besar di teller Kantor Bank Sumselbabel, cabang Lahat.
Setelah mengetahui Gemin melakukan menarik uang cukup besar, A mengirim informasi melalui pesan singkat kepada RA. Kemudian SH dan RA yang berboncengan sepeda motor bertindak selaku eksekutor.
Keduanya siaga di depan RSUD Lahat, mengintai target mereka yang akan melintas di ruas jalan tersebut. Sesuai dengan informasi A, tidak beberapa lama Gemin dibonceng stafnya, melintas menggunakan sepeda motor di Jalan Harun Zohar, atau tempat RA dan SH siaga.
Saat melintas di Jalan Harun Sohar, persisnya di depan kantor Telkom, suasana sepi langsung dimanfaatkan kedua pelaku. Mereka memepet sepeda motor yang ditunggangi Gemin. Selanjutnya RA langsung menyambar tas berisi uang puluhan juta dari tangan Gemin. “Ku terjangke wongnyo (Gemin, red), dio jatuh tasnyo ku embek,” kata RA di ruang Unit Pidum Satreskrim Polres Lahat, kemarin (15/4).
Setelah berhasil merampas tas korban, komplotan ini langsung kabur. Mereka kemudian membagi hasil rampasan Sebagai eksekutor RA mendapatkan bagian Rp 20 juta dari total uang Rp 52,3 juta. SH juga mendapatkan bagian sama dengan RA, sedangkan A mendapatkan sisanya. “Duitnyo la habis belanjo, makan,” kata RA yang mengaku, sebagai pemuja minuman keras (miras).
Sementara dalam aksi penodongan terhadap Merdiansyah (34) dan Dewi Riana Sari Fuzvita (33), di bawah jembatan Sungai Lematang, Desa Tanjung Payang, RA mengaku tidak terlibat langsung. Sebab, dirinya hanya memantau dari atas jembatan. Yang melakukan aksi penodongan menggunakan senjata tajam adalah enam rekannya. “Aku dak tau apo bae yang diembek, kareno aku cuma dapat pembagian Rp 400 ribu,” bebernya.
Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH M Si, melalui Kasat Reskrim AKP Hidayat Amin SH mengatakan, tersangka yang berhasil diringkus merupakan komplotan jamret nasabah bank, yang selama ini meresahkan. “Kami masih terus gali keterangan tersangka. Beberapa anggota komplotan ini masih kami kejar, kuat dugaan mereka ini banyak terlibat kejahatan lainnya,” tegasnya.(rif)