KEDIRI - Persik Kediri yang jadi lawan Sriwijaya FC di stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (26/04) sore, jelas harus sangat diwaspadai. Second line (lini kedua) Persik, menjadi prioritas untuk diawasi. Pelatih SFC Subangkit menjelaskan, secara tim, Macan Putih (julukan Persik) lebih mengandalkan kolektifitas dan kecepatan. “Rata-rata pemain Persik ini masih muda.
Jadi mainnya dengan kecepatan ditunjang tenaga yang prima,” ucap Subangkit. Mantan arsitek Persiwa Wamena ini menyoroti lini per lini Persik. Dalam pengamatannya, Persik punya kelebihan di lini tengah. Sementara untuk lini depan, dinilainya masih rata-rata. “Uniknya Persik ini tidak punya striker murni yang bagus dan jadi targetman. Tapi justru itu, second line menjadi andalan yang sering muncul dan mencetak gol,” tegas Subangkit. Demi meredam kecepatan lini kedua Persik, Subangkit memastikan kinerja pemainnya harus maksimal. Lini tengah, pelatih asal Pasuruan ini kemungkinan akan kembali menduetkan Asri Akbar dan Vendry Mofu sebagai gelandang jangkar untuk meredam kecepatan lawan. “Ya, Asri dan Mofu punya peran sebagai perusak serangan lawan. Keduanya saya yakin bias menjalankan instruksi dengan baik,” imbuhnya. Skuat Sriwijaya FC, keluar dari Mess Pertiwi sehabis subuh kemarin, karena pesawat menuju Jakarta pada pukul 06.00 WIB. Setelah transit sebentar di Jakarta, pemain melanjutkan penerbangan menuju Surabaya pukul 09.00 WIB dan langsung ke Kediri via bus. Ada 18 pemain yang dipersiapkan untuk menghadapi Persik, yaitu Fauzi Toldo, Selsius Gebze, M Hamzah, Firdaus Ramadhan, Ahmad Sumardi, Vali Khorsandi, Erol Iba, Jeki Arisandi, Asri Akbar, Ongfiang Frank Olivier. Kemudian Anis Nabar, Siswanto, Syakir Sulaiman, Vendry Mofu, Lancine Kone, Rishadi Fauzi, Syamsir Alam, dan Risky Dwi Ramadhana. Lancine Kone dan kawan-kawan baru tiba di Kediri sekitar pukul 16.00 WIB dan menginap di hotel Lotus. “Pemain kelelahan dan istirahat total. Jadi baru besok pagi (hari ini, Red), kita akan ujicoba lapangan,” pungkas Subangkit. (kie)
|