BATURAJA - Gara-gara melakukan aksi penodongan terhadap tiga orang pelajar di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Baturaja, Rengga Marta Bin Semar (18) warga Kampung Cemara Kelurahan Kemalaraja, Kecamatan Baturaja Timur terpaksa berurusan dengan pihak yang berwajib. Pasalnya, akibat perbuatannya tersebut, kini Rengga harus

mendekam dalam ruang tahanan Mapolsek Baturaja Timur untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya.
Kapolres OKU AKBP Mulyadi SIk MH, kemarin (27/04) mengatakan, penangkapan terhadap pelaku berawal dari laporan korban Aldo Pratama bin Juli (15) warga Jalan Sultan Mahmud Badarudin. Aldo mengaku kalau dirinya bersama dua temannya masing-masing Rahzan Bolki (16) warga Desa Bumi Kawah Kecamatan Lengkiti dan Diki Zulfantiago (15) warga Desa Pagar Dewa Kecamatan Lengkiti telah ditodong pelaku.
”Korban melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), karena telah menjadi korban penodongan yang dilakukan kelompok pengamen yang biasa mangkal di Taman Kota Baturaja pada Sabtu (19/04) lalu sekitar pukul 21.30 WIB di tribun Taman Kota,” ujar Kapolres.
Namun, lanjut Kapolres, korban baru berani melaporkan peristiwa yang dialaminya tersebut pada Sabtu (26/04). Setelah mendapat laporan dari korban, polisi pun langsung melakukan penyelidikan di kawasan Taman Kota Baturaja.
”Dari keterangan korban, para pelaku yang menodong mereka adalah kelompok pengamen ’Anak Punk’. Petugas kita pun langsung bergerak untuk mencari kelompok anak punk. Sekitar pukul 21.00 WIB satu dari delapan pelaku penodongan berhasil diringkus,” tambah Kapolres.
Dijelaskan Kapolres, dari keterangan tersangka Rengga, modus yang digunakan yakni dengan cara pelaku beserta tujuh temannya mendekati korban dan dua temannya yang sedang duduk di tribun Taman Kota. Kemudian, tersangka menuduh korban sering mencuri besi.
Kemudian, tersangka bersama teman-temannya yang lain langsung memukuli korban dan merampas Handphone jenis Nokia milik korban serta cincin dan uang Rp 10 ribu. Berhasil melancarkan aksinya, para tersangka langsung kabur bersama teman-temannya.
”Atas perbuatannya tersangka akan kita jerat dengan pasal 365 Jo 368 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun,” pungkas Kapolres.
Sementara tersangka Rengga mengaku, menjual handphone Nokia milik korban kepada seorang wanita di kawasan Kelurahan Kemala Raja dengan harga Rp 150 ribu. ”Uang hasil penjualan handphone habis untuk beli minuman keras dan rokok. Kemudian, diminum sama-sama dengan kawan-kawan. Sedangkan cincinnya hilang diperjalanan,” ujarnya. (len)