IT II - Bak aksi film Hollywood apa yang terjadi di Toko Emas Lemabang Jaya, kemairn (27/4) sekitar pukul 12.30 WIB. Hanya dalam waktu singkat, yakni sekitar enam menit, enam perampok berhasil menguras isi toko emas milik Alay (50), yang berada di seberang jalan Pasar Lemabang, Palembang. Sedikitnya 6 kg emas dari berbagai jenis perhiasan, mulai dari kalung, anting, cincin dan gelang berhasil dibawa kabur. Nilainya sekitar Rp 2,6 miliar. Di tempat kejadian perkara (TKP) tertinggal barang bukti (BB) dua martil yang digunakan pelaku untuk memecah kaca etalase berikut satu buah selongsong peluru. Aksi perampokan itu terekam kamera CCTV (Closed Circuit Television). Baik CCTV yang berada di dalam mau pun di luar toko.
Pelaku terdiri dari enam orang dengan mengendarai tiga sepeda motor bebek dan matic. Yakni Honda Blade warna merah putih, Yamaha Vega warna biru dan Yamaha Mio. Dari kamera CCTV, terekam ketiga motor datang dari Jalan Bambang Utoyo. Diduga, lokasi tersebut sudah digambar oleh kawan perampok. Buktinya, mereka tampak tenang saat datang dan langsung parkir di depan toko.
Begitu memarkir motornya, keenam pelaku langsung turun dan mengambil posisi masing-masing. Tiga orang pelaku yang bertuagas mengamankan situasi di luar sempat menembakkan senpinya ke atas. Perbuatan ini diduga untuk menakuti warga dan pengujung pasar.
Sementara, tiga pelaku lain masuk dan ’mengeksekusi’ perampokan. Pelaku tampak terencana dan rapi dalam menjalankan aksinya. Begitu masuk, pertama yang dilakukan adalah melumpuhkan pemilik toko yang tampaknya sudah diketahui dengan pasti siapa orangnya. Alay tak berdaya setelah senjata api ditodongkan ke arahnya.
Selanjutnya, dua pelaku memecahkan semua etalase dengan martil dan mengambil semua emas. Pelaku juga sempat menembak satu kali namun tidak mengenai seorangpun. Termasuk Alay, pemilik toko. Diduga tindakan ini untuk ’mematikan’ semangat dan perlawanan Alay. Setelah berhasil menggasak semua emas di etalase, pelaku dengan ala koboy mengacungkan senpi kabur ke arah Jalan Mayor Zen.
”Yang pakai pistol, sementara yang berjaga di depan ada orang yang dilengkapi senjata laras panjang,” jelas seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari tempat kejadian.
Sang pedagang yang tak mau disebut namanya itu mengaku dirinya melihat jelas aksi kawanan rampok tersebut. Namun dia mengaku tidak berani berbuat banyak lantaran ada senjata api. Bahkan dia mengaku seolah dirinya terbuai oleh aksi yang berlangsung sangat singkat tersebut.
Dari kamera CCTV terdeteksi bahwa aksi kawanan perampok di dalam toko hanya hanya berlangsung sekitar tiga menit. Jika dihitung sejak datang hingga meninggalkan toko, waktunya hanya sekitar enam menit. Sangat singkat untuk sebuah perampokan 6 kg emas.
Cepatnya aksi tersebut disampaikan Azwar, salah satu pedagang yang berjualan di dekat toko emas tersebut. Dia mengaku dalam waktu yang pendek, enam orang menggunakan tiga unit sepeda motor datang ke depan toko, turun dan langsung beraksi. Semua memegang senjata api. Dua orang memegang senjata api laras panjang berjaga di luar toko dan empat orang yang masuk ke toko menenteng senjata api laras pendek.
”Kejadiannya cukup cepat pak, berkisar 5 menit kawanan tersebut langsung keluar dengan membawa tas, kami semua melihat namun tak dapat berbuat apa-apa karna takut,” aku Azwar.
Setelah aksi berlalu, baru semua seolah tersadar bahwa telah terjadi perampokan besar. Tampak dua palu milik pelaku yang digunakan untuk memecahkan kaca etalase tertinggal. Satu terjatuh dilantai, satu lagi mata palu terlepas dari gagang tergeletak di etalase.
Sebenarnya bukan palu. Tapi lebih mirip sepotong besi rongsokan atau besi bekas. Bentuknya mirip bunci roda. Yakni hanya berupa besi panjang yang ujungnya bengkok. Ukurannya panjang sekitar 40 cm dan besarnya kira-kira berdiameter 1,5 inchi.
Selian itu di dalam toko juga ditemukan satu selongsong peluru dari jenis senpi rakitan revolver. Selongsong tersebut dari jenis FN. Selongsong ini berasal dari tembakan pelaku saat di dalam toko yang tidak mengenai seorang pun.
Seusai kejadian, Alay tampak shok dan tak mau bicara. Tokonya langsung ditutup begitu aksi perampokan usai. Dia masih di dalam toko dengan tiga pintu roolling door dan tiga lantai itu. Alay hanya menerima polisi dari Tim Identifikasi masuk ke tokonya. Sementara warga yang ingin tahu tampak berkumpul di depan toko dan membicarakan peristiwa tersebut.
Sementara pihak kepolisian melalui Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabarudin Ginting didampingi Wakapolsek IT II AKP Rahmad Pakpahan sejauh ini mengatakan tim identifikasi dari Polresta dibantu pihak Polsekta IT II mengatakan sudah mendapatkan beberapa alat bukti. Antara lain alat yang dipakai salah satu pelaku untuk memecahkan kaca etalase berupa besi dan satu butir selongsong peluru yang diduga berasal dari jenis senjata FN.
”Kita akan terus melakukan penyelidikan terutama pada alat yang dipakai untuk memecahkan kaca etalase guna melihat sidik jari salah satu tersangka,” jelasnya.
Sedangkan Rahmad Papahan menambahkan pihaknya juga telah menyita rekaman CCTV toko tersebut guna membantu penyelidikan dan akan mengkaji di setiap detik adegannya, agar identitas para pelaku yang diduga sudah kawakan itu cepat terungkap.
”Kita akan mempelajari setiap detiknya dari rekaman CCTV toko ini. Yang jelas kita berkeyakinan pelaku tak akan dapat pergi jauh dan sesegara mungkin kita bekuk guna dijebloskan kepenjara,” tegas Rahmad. (day/vot)