Untuk Dukung Bidang Pariwisata
PALEMBANG - Zona industri kreatif dinilai mampu mengembangkan dunia pariwisata di sebuah daerah. Seperti halnya provinsi Sumsel yang memiliki beragam karya untuk diperkenalkan kepada dunia luar. Salah satunya, makanan pempek dan kerajinan songket yang saat ini menjadi perhatian wisatawan setiap kali berkunjung ke Sumsel. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Lokot Ahmad Enda, Palembang memiliki produk songket yang telah dikenal banyak orang. Para pelaku usaha dan wisata di Palembang lanjut Lokot, dapat menawarkan proses pembuatan songket kepada wisatawan mancanegara sebagai paket wisata. “Kalau dulu wisatawan hanya datang dan melihat hasil jadinya. Tapi sekarang yang laku dijual untuk wisatawan adalah mereka datang, melihat proses pembuatan dan hasil jadinya. Kalau Bali sudah ada paket wisata mengambil ikan di tambak, membersihkan, memasak sampai makan ikan tersebut. Nah, proses pembuatan songket di Palembang bisa seperti itu dan pasti diminati,” terang Lokot saat menjadi pembicara acara Pemetaan Zona Kreatif Palembang di Hotel Swiss Bell-In Palembang, Jumat (23/5). Mengubah penawaran wisata dari hasil jadi ke proses kata Lokot, merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang kreatif. Menurut Lokot, Palembang telah memiliki songket sebagai aset yang memenuhi bidang wisata, seperti motif dan corak songket yang bisa menjadi pusat desain. Dari songket juga Palembang bisa menggelar pertunjukan fashion. Pembuatan songket bisa masuk ke dalam kriteria folk and art seperti halnya Yogyakarta, Denpasar dan Pekalongan. Di samping mengenalkan pembuatan pempek atau pindang yang masuk ke dalam kriteria gastronomi seperti didahului Jepang dengan pengenalan Sushi. “Jepang mengenalkan Sushi lewat proses pembuatannya. Pindang atau Pempek Palembang bisa lebih diminati wisatawan dengan mengenalkan proses pembuatannya kepada mereka seperti songket tadi. Mereka tidak hanya senang merasakan rasa makanan itu, tapi bangga telah mendapat pengalaman,” lanjutnya. Melalui Pemetaan Zona Kreatif, pemerintah akan mengeksplorasi dan mengumpulkan data untuk menemukan potensi dan varian industri kreatif. Pihaknya, kata Lokot, akan memetakan zona industri kreatif untuk pengembangan tujuan wisata. “Kita mau membuat jaringan kota kreatif di Indonesia dari hal ini. Dan memulai dengan edukasi terhadap pelaku usaha, dengan salah satunya menjelaskan bahwasanya wisatawan tengah mengincar wisata yang mengenalkan proses pembuatan produk,”ujarnya. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Akhmad Najib mengatakan, Sumsel telah memulai mengenalkan kepada pelaku usaha untuk menjual paket wisata semacam itu kepada wisatawan. Apalagi Sumsel menjadi daerah yang tengah dilirik investor. “Kita memiliki wisata olahraga, wisata agama dan wisata alam. Sebetulnya kita sudah mengenalkan proses pembuaatan songket, pempek atau pindang kepada wisatawan. Hanya saja belum tereksplorasi dan maksimal, ke depan akan lebih gencar lagi,”pungkas Najib.(ety)
|