PALEMBANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel memastikan akan mengundur waktu tender mega proyek monorel dari jadwal sebelumnya. Hal itu berdasarkan rekomendasi Proyek Pengembangan Sektor Reformasi Infrastruktur atau Infrastructure Reform Sector Development Project (IRSDP). “Awalnya proses tender dilakukan Juni, namun sesuai rekomendasi dari IRSDP menjadi September. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa berkas yang harus kita lengkapi guna proses tender,” ungkap Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumsel, Uzirman Irwandi, kepada wartawan koran ini diruang kerjanya, kemarin (23/5). IRSDP dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) melengkapi beberapa studi untuk dimasukkan dalam proses pelelangan. Proses tender nanti dimulai dengan pra kualifikasi, dimana tim lelang akan memilih tiga pihak calon pemenang yang memenuhi syarat. “Proses ini membutuhkan waktu sedikitnya tiga bulan. Barulah dilanjutkan dengan proses penawaran harga oleh tiga pihak tersebut, dan diputuskan pemenang dua bulan setelahnya,” katanya lagi. Pengunduran ini juga berdasarkan rapat evaluasi Pemprov, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dengan Bappenas sepekan lalu. Mereka menyarankan penyelesaian Studi Ekonomi Makro, Studi Multi Bisnis dan Studi Integrasi Moda. “Pemprov Sumsel tidak sendiri, namun dibantu pula oleh Bappenas melalui IRSDP membuat Studi Ekonomi Makro yang mengkaji dampak ekonomi lainnya dari monorel. Studi itu memberi gambaran investor mengingat pembangunan monorel menggunakan pola KPS, kerja sama pemerintah dan swasta,” paparnya. Menurut Uzirman, pihaknya sudah dua kali bertemu dengan pihak Kemenhub, sehingga direncanakan izin jalur monorel akan keluar sebulan ke depan. “Izin trace atau alur jadi salah satu dukungan dokumen lelang. Paling lama 60 hari lagi telah terbit, karena monorel adalah proyek lintas daerah maka hanya disahkan oleh gubernur,” paparnya. Dengan izin trace dari Menteri Perhubungan, pemenang tender diumumkan Januari tahun depan. “Paling lama awal Januari 2015 sudah tahu pemenangnya. Pemenang berkewajiban membuat DED atau rancangan desain pembangunan. Waktunya bisa tiga bulan dan maksimal enam bulan. Paling lama ditargetkan bulan Juni sudah pembangunan tiang pancang,” tambahnya. Untuk stasiun penumpang akan dibangun sebanyak 13 unit. Tujuh diantaranya berada di atas lahan pemerintah, sedangkan sisanya enam unit lagi akan digarap dalam pembebasan lahan. Uzirman memastikan pembangunan stasiun akan berjalan lancar mengingat lokasinya berada di median jalan. “Pembebasan lahan dikerjakan bersama-sama Pemkot Palembang dan Pemkab Banyuasin. Kalau pun nanti lokasi stasiun di median jalan berubah, maka ditempatkan di atas halte. Begitu juga utilitas, sedikit terjadi pergeseran,”pungkas.(ety)
|