PALEMBANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, saat ini tengah mematangkan konsep pariwisata yang ada. Salah satunya wisata sejarah dan religi yang diyakini mampu meningkatkan jumlah wisatawan berkunjung ke Sumsel. Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Akhmad Najib, kepada wartawan koran ini, kemarin (30/5). “Sebelumnya Sumsel lebih menitikberatkan wisata kuliner. Namun tahun ini kita ingin merealisasikan Sumsel sebagai destinasi (tujuan, red) sejarah dan religi. Saat ini semua itu tengah kita lakukan pengembangan,” terang Najib. Ia menilai, Sumsel menyimpan sejarah yang luar biasa, yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia. ”Objek wisata di Sumsel sangat jauh berbeda dengan Bali yang memiliki potensi alam yang luar biasa. Tapi kami terus berupaya untuk Sumsel menjadi destinasi wisata khususnya sejarah dan religi. Kita optimistis wisatawan khususnya domestik akan meningkat tahun ini,” lanjutnya. Sebelumnya, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, ingin menghidupkan kembali suasana ditempat-tempat wisata agar lebih menarik. Ia mengakui jika beberapa waktu lalu yang tampak kotor dan tak terurus. “Kita menyiapkan komplek Dekranasda tersebut untuk menjadi pusat hiburan. Untuk sektor usaha yang sedang dilakukan pengembangan di sektor wisata kuliner, wisata air, wisata religi. Tentu karena Sumsel memiliki sejarah kerajaan, wisata sejarah juga akan terus dikembangkan,” kata dia. Bidikan ini dirasakannya cukup memiliki alasan. Kian tumbuhnya bisnis perhotelan di Sumsel menjadi salah satu indikator. Selain itu, sektor penerbangan juga lambat laun mulai menggeliat. “Wisatawan akan semakin mudah mengakses Sumsel, tinggal sekarang bagaimana sumsel menyiapkan itu. Saat ini, kita sudah memiliki 47 penerbangan, akses seperti ini menjadi salah satu hal yang mendukung pariwisata itu sendiri. Kita akan kemas. Banyaknya event-event yang berskala nasional dan Internasional yang membuat Sumsel semakin dikenal publik,” paparnya. Sementara itu, Direktur Promosi Konvensi, Insentif dan Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani menilai, jika dalam skala nasional, Sumsel, memiliki atmosfer yang baik untuk mengembangan pariwisata. “Sedangkan dalam skala Internasional lebih ke Sport Tourism mengingat banyaknya fasilitas olahraga dan sudah memadai. Terlebih sudah seringnya digelar event-event olahraga Internasional,” katanya. Selain itu, sambungnya, Sumsel juga cocok untuk International Eco Tourism atau wisata alam. Sebab, daerah ini terdapat Sungai Musi yang menjadi icon terlebih dalam menunjang destinasi wisata sungai. “Kita ketahui beberapa inisiatif telah dilakukan seperti pagelaran Triboatton sebagai salah satu pengembangan kawasan Musi itu sendiri,” tutup Rizki.(ety)
|