PRABUMULIH - Setelah beberapa waktu lalu warga Prabumulih dihebohkan dengan kasus penipuan berupa investasi bodong berupa rental mobil. Kini warga Bumi Seinggok Sepemunyian kembali dihebohkan dengan penipuan berkedok investasi bodong berupa proyek alat berat dan proyek lantai papan. Sama seperti kasus sebelumnya, investasi bodong

proyek alat berat ini juga dilakukan pasangan suami istri (Pasutri). Sedikitnya 20 orang jadi korban dalam kasus ini, dengan kerugian mencapai Rp 10 miliar. Namun jika kasus sebelumnya belum terungkap, dalam kasus investasi bodong ini Satreskrim Polres Prabumulih pimpinan AKP M Khalid Zulkarnaen SIk, manangkap pelakunya yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Pelaku dimaksud, Doni Fabasaro (30), dan istrinya Ria Arianti (29), semuanya warga Jalan H Sholeh, Kampung Kecil, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Pasutri ini ditangkap di Jakarta akhir pecan lalu, sekitar pukul 16.30 WIB. Selain mengamankan keduanya, polisi juga menyita barang bukti buku tabungan BCA, Bank Mandiri dan BNI, laptop dan surat perjanjian antara korban dan tersangka.
Informasinya, terungkapnya kasus investasi bodong alat berat ini bermula dari laporan salah satu korbannya Pungky Feri Radian (35), warga Komplek Pertamina, Kota Prabumulih, yang tertuang dalam laporan polisi (LP) nomor: LPB/115/V/2015/RES Prabumulih. Dalam laporannya, korban mengaku telah ditipu oleh tersangka Ria Arianti, sehingga mengalami kerugian Rp 450 juta.
Adapun modus ditawarkan tersangka kepada korban, yakni menanamkan modal untuk ikut dalam pengerjaan proyek lantai papan disebuah perusahan nasional. Dari modal yang ditanamkan, korban dijanjikan akan mendapatkan keuntungan dengan kisaran antara 6-7 persen per bulannya. Tersangka sendiri mengaku sebagai pemilik CV Mitra Mandiri Parkit.
Mulanya bisnis tersebut berjalan lancar, hingga akhirnya memasuki bulan ketiga tepatnya pertengahan April 2014 pembayaran keuntungan mulai macet. Korban menjadi curiga, lalu mencari informasi kepada investor lainnya yang juga ikut berinvestasi di perusahaan yang sama.
Betapa terkejutnya dia, ketika mengetahui jika perusahaan tersebut ternyata fiktif, dan kini seluruh asetnya telah disita oleh para investor yang telah tertipu. Mendapat informasi itu, korban lalu melaporkan hal itu ke SPK Polres Prabumulih. Berdasarkan laporan itulah, polisi langsung bergerak cepat dan akhirnya meringkus Ria Arianti.
Polisi juga meringkus Doni suaminya, karena diduga ikut terlibat dalam penipuan tersebut. Kini pasutri itu diamankan di Mapolres Prabumulih. Berdasarkan hasil pengembangan penyidikan, petugas akhirnya menerima laporan bahwa korban dari penipuan itu berjumlah sekitar 20 orang dengan total kerugian mencapai Rp 10 miliar.
Ketika ditemui wartawan, tersangka Ria Arianti, mengakui perbuatannya yang telah melakukan penipuan dengan modus investasi bodong alat berat tersebut. “Memang benar Pak, dan saya siap bertanggungjawab atas perbuatan saya itu,” ucapnya.
Kapolres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIk, melalui Kasat Reskrim AKP M Khalid Zulkarnaen SIk, ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya berhasil meringkus tersangka pelaku penipuan berkedok investasi bodong. “Saat ini keduanya tengah menjalani pemeriksaan. Bila terbukti, keduanya kita jerat Pasal 378 dengan ancaman hukuman 4 Tahun penjara,” tegasnya. (abu)