MUARA ENIM - Aksi perampokan terhadap perusahaan perkebunan kembali terjadi di Muara Enim. Kali ini 9 kawanan perampok menyatroni camp perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sumatera Asia Mandiri (PT SAM) yang berlokasi di Desa Putak, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim. Saat beraksi, Kamis (5/6) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, para pelaku melindungi wajahnya menggunakan penutup wajah jenis topeng. Mereka juga melengkapi dengan 3 senjata api. Dua senjata api laras panjang dan satu senjata api laras pendek.
Saat beraksi, kawanan perampok ini mengikat 12 orang karyawan perusahaan tersebut. Sementara seorang akaryawan berhasil melarikan diri. Tak hanya mengikat, kawanan perampok ini juga memukul 2 orang karyawan yang telah diikat karena mencoba melepaskan ikatan untuk melarikan diri. Kedua karyawan yang dipukul itu, Andus Damanik dan Marwin yang kesehariannya tinggal di camp tersebut, mengalami luka di bagian kepalanya. Dalam aksinya kawanan rampok berhasil membongkar 3 buah alat berat jenis exavator dan mengambil monitor serta CPU alat berat tersebut. Kemudian mereka melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dan meninggalkan para karyawan yang telah diikat begitu saja. Kini kasus tersebut telah ditangani pihak Polsek Gelumbang. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, malam sebelum kejadia 13 karyawan perusahaan yang tinggal di camp tersebut sedang tidur lelap. Tiba-tiba datang 9 orang kawanan perampok menggunakan penutup wajah topeng dan senjata api laras panjang serta laras pendek ke camp tersebut. Ketika tiba di camp tersebut, kawanan perampok ini langsung mengeluarkan tembakan menggunakan senjata api yang dibawanya sebanyak 5 kali. Mendengar suara tembakan itu, 13 karyawan perusahaan itu menjadi ketakutan. Setelah mengeluarkan tembakan, kawanan rampok langsung masuk camp dan dengan menodongkan senjata, kawanan perampok ini mengumpulkan para karyawan. 12 orang karyawan tersebut diikat menggunakan tali dalam satu tempat. Saat teman-temannya diikat, seorang karyawan berhasil melarikan diri sehingga lolos dari sanderaan kawanan perampok tersebut. Karena semua karyawan telah berhasil diikat, sehingga dengan leluasa kawanan perampok ini membongkar 3 buah alat berat jenis exavator yang ada di camp tersebut. Saat kawanan rampok asik membongkar alat berat itu, coba dimanfaatkan dua karyawan untuk meloloskan diri. Namun upayanya dengan mencoba melepaskan diri dari ikatan, diketahui oleh kawanan rampok. Tak pelak, dua karyawan tersebut, yakni Andus Damanik dan Marwin, memancing emosi kawanan rampok. Keduanya pun dipukul menggunakan kayu bulat sehingga mengalami luka dibagian kepalanya. Selanjutnya para karyawan semakin ketakutan sehingga kawanan perampok ini makin leluasa melakukan pembongkaran alat berat tersebut. Mereka akhirnya berhasil mengambil alat monitor dan CPU exavator alat berat itu. Tak puas hanya mendapat mobitor dan CPU, mereka juga merampas dompet para karyawan dan Handhhone (hp). Setelah beraksi, kawanan perampok ini melarikan diri meninggalkan karyawan tersebut begitu saja. Sepeninggal para perampok, para karyawan berupaya melepaskan ikatanya. Setelah berhasil, mereka langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Gelumbang. Atas laporan itu petugas Polsek Gelumbang dipimpin Kapolsek AKP Mulyono dan Kanit Reskrim Ipda Robi melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari lokasi, mereka hanya menemukan sisa-sisa aksi perampokan. Namun belum mendapat petunjuk yang penting. Atas beberapa kali aksi perampokan di wilayah hukumnya, pihak Polres Muara Enim nampak geram. ”Kita akan ungkap kasus ini dan tangkap pelakunya,” jelas Kapolres Muara Enim AKBP M Aris melalui Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto SH MH didampingi Kapolsek Gelumbang AKP Mulyono dan Kanit Reskrim Ipda Robi, Jumat (6/6) siang. Sayangnya, dari pengelidikan dan olah TKP di lapangan, belum ada petunjuk khusus mengenai kasus tersebut. Namun Polres Muara Enim bertekad untuk mengungkap kasusnya sekaligus menangkap pelakunya. ”Dari penyelidikan sementara yang kita lakukan belum ada mengarah keterlibatan orang dalam,” tambah AKP Mulyono. (luk)
|