Alex Pastikan Jalur Chervo Diresmikan
KERTAPATI - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) mendesak pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk segera menanggulangi persoalan angkutan logistik dan hasil komoditi jalur angkutan batubara. Dalam tuntutannya mahasiswa mendesak 3 hal penting diantaranya perbaikan dan pelebaran jalan yang menyebabkan kemacetan serta sejumlah kejadian lakalantas yang diakibatkan dari perbaikan jalan tersebut. Kondisi itu terkait realisasi proyek double track serta jalan khusus angkutan batubara yang masih cukup meresahkan. “Kami mendesak Pemprov agar segera merealisasikan ketiga tuntutan ini, karena selain merugikan masyarakat dan pengguna jalan, kelompok mahasiswa ini juga mengalami kendala dengan kondisi jalan yang tidak memadai,” ungkap Agus Riansyah, Koordinator Aksi di Stasiun Kertapati, kemarin (9/6). Sementara itu, Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin SH saat dibincangi usai melakukan peresmian Stasiun baru dan jalur ganda PT KAI menjelaskan, dengan adanya pembangunan stasiun dan jalur ganda akan mengefisiensi berbagai kendala dalam hal distribusi melalui jalur Kereta. “Permasalahan Angkutan Logistik dan hasil sumber daya alam di sumsel ini dapat diminimalisir dengan baik melalui jalur ganda yang kita lakukan. Khusus untuk angkutan batubara dalam waktu dekat ini, jalur chervo itu sudah 90 persen selesai dan mudah-mudahan akhir Mei 2015 sudah bisa kita resmikan,” terangnya. Dengan diberlakukannya jalur chervo tersebut lanjutnya, aktivitas produksi batubara dapat diatasi dengan baik atau bisa disebut sebagai jalur khusus yang terhubung langsung ke pelabuhan tanjung siapi-api. “Selain jalur chervo ini, juga bisa dimanfaatkan melalui jalur kereta api, apalagi sumbangan batubara untuk PT KAI sendiri mencapai 27 persen, oleh sebab itu tidak ada kendala lagi dalam persoalan jalur tranportasi yang terganggu, kita berharap ini sesuai dengan rencana,” tegasnya. Ditambahkan Alex, selain persoalan jalur transportasi dan jalan yang banyak mengalami kendala, tentunya intasnsi terkait juga mesti dapat bekerjasama dengan baik, meskipun pembangunan infrastruktur di Sumsel masih terus berjalan bukan berarti menjadi kendala agar dapat menjaga ketertiban dan kenyamanan. “Kita juga menghimbau agar angkutan batubara dapat tertib untuk sementara waktu, kalau jalan chervo ini sudah dibuka tentunya tidak lagi merepotkan, kita juga sudah berkoordinasi baik dengan Menko Ekonomi, Menteri BUMN, dan Menteri Perhubungan untuk dapat membantu persoalan distribusi logisitik dan komoditi sumsel ini secara optimal,” pungkasnya. (cr10)
|