Untuk Wilayah Sumbagsel
Kertapati - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meresmikan 11stasiun kereta api baru di Divisi Regional (Divre) III Sumsel di Stasiun Kertapati Palembang, Senin (9/6). Ke-11 stasiun tersebut lima diantara di Lampung, yakni Stasiun Sukamenanti, Gegung Ratu, Stasiun Candi Mas, dan Stasiun Tanjung Rajo. Sedangkan sisanya berada di Sumsel yakni Stasiun Way Pisang, Sungai Tuha, Lubuk Batang, Kepayang, Sukamerindu, Talang Padang, dan Stasiun Tanjung Terang. Dalam kesempatan tersebut, Dahlan juga meresmikan jalur ganda relasi Stasiun Prabumulih-Stasiun Niru di Sumsel sepanjang 22 kilometer yang sudah siap beroperasi. Dahlan Iskan mengatakan, jajaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) berhasil melakukan perubaha yang luar biasa. Pasalnya, PT KAI bisa memperbaiki hal baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. “Saya apresiasi PT KAI yang terus membangun,” ujarnya. Menurutnya, capaian keberhasilan itu diharapkan tidak membuat jajaran KA terlena, tapi harus terus meningkatkan perubahan lebih baik. “Prestasi ini bisa diraih dipenuhi cacian masyarakat. Saya tahu kalian makan hati, dan makan rempela. Tapi Ingat, prestasi itu diingat masyarakat tak lebih dari setahun lamanya, setelah itu masyarakat anggap sudah biasa. Tentu banyak tekanan untuk mencapai kemajuan,” tegasnya. Lebih lanjut dia menuturkan, pegawai PT KAI boleh patut berbangga dengan pujian tersebut. Pasalnya, jika dibandingkan dengan mengurus sepakbola, kereta api lebih mudah diurus dan pujian itu pun berlangsung lama. “Kalau sepakbola dipuji cuma lima menit setelah menang dan ngurusnya susah. Jadi, enak urus kereta api dibanding sepakbola," cetusnya. Dahlan menambahkan, beberapa tahun sebelumnya, dia kerap menjadi sumber cacian penumpang kereta api karena banyak permasalahan yang dihadapi, seperti keterlambatan keberangkatan dan kedatangan, fasilitas, termasuk tiket yang tidak mencukupi. “Alhamdulillah satu tahun ini sudah berubah total. Keluhan itu sudah berkurang,” katanya. Ketika disinggung antrian panjang pembelian tiket menjelang hari raya Idul Fitri, Dahlan menyarankan agar perusahaan memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawannya minimal H-15 lebaran. Pasalnya, pemberian THR yang kerap dilakukan H-7 bahkan H-3, sangat tidak efektif. “THR sangat berhubungan langsung dengan kepadatan arus mudik. Jika pemberian THR lebih cepat, karyawan dapat berangsur-angsur mudik ke kampung halamannya jauh hari sebelum lebaran.”Mereka (karyawan, red) telat mudik kan karena belum punya uang. Kalau THR-nya sudah diberikan H-15 pasti pulang cepat. Sehingga penumpukan jauh berkurang,” tandasnya. Dia berharap saran ini dilaksanakan perusahaan baik swasta maupun milik pemerintah agar bisa menekan kepadatan arus mudik yang terjadi setiap tahun menjelang lebaran. Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan mengakui, kondisi prasarana jalan rel saat ini masih single track sehingga mengakibatkan kapasitas lintas yang sangat terbatas. Kapasitas lintas antara Stasiun Prabumulih hingga Stasiun Muara Enim hanya 39 kereta api sedangkan kebutuhannya minimal 72 kereta. “Kami akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan masyarakat agar kereta api menjadi pilihan utama ke depan,” paparnya. Dia menambahkan, penumpang kereta api tahun ini diperkirakan naik 6 persen dari tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasinya, pihaknya menyiapkan 21 ribu tempat duduk tambahan yang akan dioperasikan menjelang lebaran. “Secara umum kita siap hadapi arus mudik lebaran. Tambahan tempat duduk juga siap dioperasikan,” pungkasnya. (ati)
|