PALEMBANG-Dinas Kebersihan Kota (DKK) Palembang saat ini masih terus berupaya mendongkrak pendapatan daerah dari sektor retribusi sampah. Pasalnya, meski realisasi retribusi sampah di akhir semester pertama ini telah menyentuh angka Rp 2,1 miliar atau telah 50 persen dari target yang ditentukan sebesar Rp 4,2 miliar, namun disinyalir masih banyak perusahaan seperti hotel, toko, serta klinik bersalin yang menunggak retribusi sampah. Kepala Bidang Retribusi DKK Palembang, Agus Salim, mengatakan, sebagian besar objek retribusi menganggap jika pelayanan angkutan sampah ini sebagai pelayanan lansung hingga tidak dikenakan retribusi. "Padahal, untuk retribusi sampah ini telah diatur pemerintah, dalam hal ini perda No 27 tahun 2011 tentang retribusi kebersihan. Tapi masih banyak perusahaan yang enggan membayar," kata dia. Agus, mengatakan, dari sekitar 5.000 objek yang dikenakan retribusi sampah tetapi, sekitar 30 persen dari jumlah tersebut masih sulit membayar.
“Ya, masih belum maksimal. Padahal surat peringatan selalu kami berikan kepada pelaku usaha,” tegasnya. Selain itu, lanjut Agus, rumah makan juga banyak yang masih enggan membayar retribusi sampah. "Padahal warung makan tenda di pinggir jalan banyak menyumbang sampah, tapi tidak memberikan kontribusi karena posisinya tidak menetap.Retribusi ini kami wajibkan untuk usaha yang menetap dan mempunyai surat izin resmi,” terangnya. Sementara itu, Kepala DKK Palembang, Agoeng Nugroho, menambahkan, pihaknya akan meningkatkan pelayanan kemasyarakat dan terus melakukan sosialisasi terkait pengenaan retribusi sampah ini.
“Kami masih mengenakan cara persuasif kepada pelaku usaha agar mau membayar retribusi ini,”kata dia.Terkait pungutan retribusi dari petugas sampah di luar DKK, Agung mengatakan, akan ada perbaikan programnya. Namun, pihaknya terlebih dahulu akan melihat seberapa besar kontribusi para tukang sampah lepas ini bagi realisasi retribusi. “Kita tidak bisa memberi target kepada mereka, tapi pelayanan kepada masyarakat tetap perlu kita pertimbangkan,” ucap dia. Maka itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera mengumpulkan semua penyedia jasa angkutan sampah yang ada, untuk kemudian dirangkul menjadi satu kesatuan dengan DKK.“Dengan demikian, kami optimis realisasi yang dapat dihasilkan dari retribusi sampah dapat meningkat tajam dikemudian hari,”pungkasnya.(ika)
|