PALEMBANG - Menjelang bulan suci Ramadan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang bakal memeriksa 16 pasar bedug. Hal tersebut untuk meminimalisir terjadinya penjualan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya. “16 pasar bedug tersebut adalah Pasar 7 Ulu, Terminal Plaju, Kuliner Bawah Ampera, Kertapati, Demang Lebar Daun, Masjid Taqwa, Tanggabuntung, 26 Ilir, Monpera, SD Muhammadiyah Km 4,5, Km 5, Cinde, Lemabang, Kuto, Perumnas dan Pasar Atom Jalan Ratna,” kata dr Anton, Senin (16/6). Dia menjelaskan, operasi pasar bedug ini akan dilakukan dua gelombang. Pertama pada 24-26 Juni, sedangkan gelombang kedua pada 8-10 Juli. “Nanti kita tugaskan empat kelompok yang terdiri dari 9 sampai 10 orang yang berkerjasama dengan pihak puskesmas yang berada di wilayah pasar tersebut. Operasi pasar ini merupakan inisiatif dari kami sendiri untuk melindungi masyarakat, serta mengingat banyaknya para pedagang yang memanfaatkan momen tersebut untuk meraup keuntungan yang besar,” jelasnya. Nantinya, sambung dr Anton, pemeriksaan sampel akan dilakukan langsung ditempat agar lebih transparan dan tidak menyebabkan fitnah terhadap pedagang-pedagang pasar lainnya. “Kalau sampelnya diinapkan kemungkinan nantinya para pedagang akan mengira kami melakukan kecurangan,” ujarnya. Anton mengimbau, para pedagang yang menjual makanan serta minuman untuk tidak menggunakan bahan berbahaya. Tak hanya itu saja, masyarakat juga diharapkan lebih cerdas dalam membelinya agar tidak tertipu. Mengenai sanksi, dia menambahkan, kebanyakan pedagang tersebut tidak terdaftar sehingga sulit untuk menentukan sanksi. “Kalau pedagang tersebut memiliki sebuah izin, maka pihaknya akan mencabut izin tersebut. Tapi, kalau tidak ada izin, mungkin nantinya akan diberikan sanksi sosial dengan menunjukkan hasil uji sampel tersebut kepada masyarakat, sehingga masyarakat nantinya enggan untuk membeli di tempat tersebut,” pungkasnya. Sementeri Kabid Sertifikasi dan Layanan Informasi BPOM Palembang, Irwansyah mengatakan, pada Ramadan nanti pihaknya akan razia makanan buka puasa di Pasar Beduk. Razia ini akan dilakukan di Pasar Beduk yang banyak menjual makanan buka puasa. “Seperti pengalaman tahun lalu, kita akan melakukan razia di Pasar Beduk Benteng Kuto Besak (BKB), Kambang Iwak (KI), Pasar 16, Pasar Cinde dan Pasar Beduk di Sekolah Muhamadiyah Jalan Sudirman,” ujarnya ketika diwawancarai di ruang kerjanya, kemarin. Lebih lanjut dia menjelaskan, razia yang mereka lakukan adalah untuk bahan makanan yang dicurigai menggunakan bahan berbahaya seperti formalin, borak untuk tahu dan mie kuning dan bahan minman yang menggunakan pewarna tekstil misalnya cendol yang berwarna merah. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, lanjut Irwansyah, dari razia yang dilakukan pihaknya, terdapat 23 sampel makanan di Pasar Beduk yang tidak layak dikonsumsi karena mengandung bahan berbahaya. “Razia Pasar Beduk dilakukan oleh Bidang Pemeriksaan. Setiap bulan kita melakukan razia makanan. Tapi khusus di bulan Ramadhan, razia yang kita lakukan tentu lebih sering jika dibandingkan hari biasa,” ungkapnya. Dia menerangkan, jika ada pedagang Pasar Beduk yang menjual makanan dari bahan berbahaya, pihaknya akan melakukan pembinaan. “Ketika kita melakukan razia yang kedua kalinya, biasanya mereka tidak lagi menjual bahan makanan berbahaya. Jika mereka masih menggunakan bahan berbahaya kita masih memberikan pembinaan untuk yang kedua kalinya. Nah, saat razia yang ketiga memang agak sulit menindak pedagang nakal tersebut karena biasanya mereka sudah berpindah tempat,” tandasnya. (ika/ati)
|