Antisipasi Arus Mudik Lebaran
Palembang - Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) III Sumbagsel, Tasripin Sartiyono menargetkan, sebelum akhir Juni mendatang kegiatan utama yang mengganggu arus lalu lintas diberhentikan. Artinya, lalu lintas lancar tidak ada pengalihan jalan lantaran tidak ada proses pengerjaan. Hal tersebut berdasarkan instruksi Direktur Jenderal (Dirjen) Pekerjaan Umum Bina Marga, beberapa waktu lalu. “Kita juga mengupayakan penutupan lubang, pemeliharaan bahu jalan, dan saluran yang kesemuanya harus selesai. Paling lama pekerjaan tersebut diselesaikan hingga akhir Juni mendatang. Kemudian, Juli hingga H+10 lebaran para pekerja harus siap-siap untuk pekerjaan yang sifatnya kendaraan floating. Jadi kita tetap menjaga seandainya ada jalan-jalan yang muncul rusak lagi dan mengganggu lalu lintas,” terang Tasripin, kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (16/6). Menurut dia, pihaknya tengah konsentrasi memperbaiki Jalan Lintas Tengah yang menjadi penghubung antara Sugihwaras dengan Muara Enim. Dilokasi ini terdapat longsoran yang memakan hingga satu jalur. Tak hanya itu, kondisi serupa juga terjadi di Kikim, Kabupaten Lahat serta Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. “Kita juga fokuskan pada kawasan Mangunjaya yang merupakan jalur Betung-Mura yang masih rusak dan dananya masih belum cukup, sehingga tindakan kita hanya meratakan lubang-lubang yang ada disana,” katanya lagi. Terkait dana reguler, ia memastikan tak ada dana khusus untuk jalur lebaran. Secara keseluruhan, pihaknya memiliki dana Rp 717 miliar. “Hari ini (kemarin, red), ada rapat dengar pendapat dengan DPR RI, kita harapkan pemotongan dana perbaikan jalan ini bisa ditunda,” tegas dia. Untuk kondisi jalan kota sendiri, lanjutnya, seperti Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara yang kondisinya saat ini sangat parah, juga menjadi kekhawatiran pihaknya. Jalan Nasional di Sumsel ini diprediksi menjadi salah satu rute pilihan bagi kendaraan yang masuk ke Palembang. Akibat arus lalu lintas yang tinggi, bisa memperparah kondisi jalan, apalagi arus lalu lintas disinyalir meningkat menjelang hari raya Idul Fitri akhir Juli mendatang. Tak hanya itu, belum rampungnya duplikasi Jembatan Musi II yang saat ini belum bisa digunakan. “Duplikasi belum selesai sebelum lebaran, akhir tahun bisa berfungsi,” tegas Tasripin. Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan BBPJN Wilayah III Satuan Non Vertikal Kota Metropolitan Palembang, Ahmad Truna Jaya menegaskan, di kawasan Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara tersebut terletak pada daerah cekungan dan drainasenya yang sulit dialirkan. Sehingga kalau terjadi hujan lebat menyebabkan genangan air yang berimbas pada kerusakan jalan. “Kendalanya disitu, drainase yang kurang bagus selama ini dan jadi kurang berguna. Apalagi sebelumnya lokasi tersebut adalah rawa, namun sekarang ditimbun untuk bangunan dan saluran yang ada tertutup oleh tempat usaha,” jelasnya. Penanggulangannya, lanjut dia, pihaknya tengah melakukan perbaikan jalan dengan total penanganan sepanjang 1,16 kilometer dan lebar 2,7,2 meter yaitu 2 meter ruas kiri dan kanan dan jalannya sendiri selebar 7 meter. Penanganan tersebut akan menghabiskan dana Rp 8,4 miliar yang ditargetkan selesai sebelum lebaran mendatang. “Dari panjang tersebut, 250 meter diantaranya dilakukan peninggian sepanjang 250 meter dengan sistem cor beton atau rigid pavement. Sedangkan kalau lokasi lain sisanya kita prioritaskan membuat saluran samping, karena itu yang lebih berpengaruh. Sekarang sudah berjalan, karena sistem kerja ditargetkan selesai 31 Juli nanti namun kita targetkan selesai sebelum lebaran idul Fitri,” pungkas dia. Terpisah, Kepala Dinas PU BM Sumsel, Rizal Abdullah mengakui, berdasarkan hasil evaluasi pihaknya saat ini setidaknya terdapat tiga jalan alternatif prioritas adalah Jalan Jejawi, Lubuk Batang dan Jalan Komering. Perbaikan ketiga jalan tersebut nantinya dapat memfasilitasi pengguna jalan utama sebagai alternatif lalu lintas. “Ruas Jalan Jejawi tersebut bisa sebagai alternatif Palembang-Kayuagung, Jalan Lubuk Batang untuk alternatif Palembang-Baturaja dan Jalan Komering sebagai jalan alternatif Kayuagung-Martapura,” tegas Rizal. Rizal mengakui saat ini pembenahan titik kerusakan jalan di Sumsel sudah mencapai 90 persen, namun penggunaan jalur alternatif sebagai penghubung jalan raya utama tetap diharapkan. Pemprov sendiri tengah mengkebut ruas jalan tersebut, dan bisa digunakan sebelum pengendara melintas untuk mudik lebaran tahun ini.(ety)
|