H BARLIAN – Ibu rumah tangga dan sejumlah industri di Sumsel nanti sepertinya harus menyiapkan budget tambahan untuk pembayaran listrik. Pasalnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai 1 Juli mendatang Kementerian BUMN menaikkan tarif dasar listrik yang diperkirakan mencapai 5-11 persen. Demikian disampaikan General Manager PLN WS2JB,
Ir Paranai Suhasfan saat berkunjung di gedung Graha Pena kemarin (19/6). Dia mengatakan, khusus untuk pemasangan listrik dan penambahan daya di pulau Sumatera mulai dari Aceh sampai dengan Lampung akan dibatasi. Sehingga pemerintah dan PLN dapat mengurangi subsidi hingga Rp 8,5 triliiun. “Di kawasan Sumatera ini paling banyak masalah di PLN. Untuk pembangunan tower pembangkit saja kita sudah dihadapkan dengan persoalan perizinan dan lahan. Seperti di Sekayu itu gardu induknya sudah 2 tahun, namun tidak bisa dioperasikan karena towernya tidak bisa dipakai. Idealnya 1 unit tower membutuhkan luas lahan sekitar 20x20 meter, jadi terpaksa gardu induknya diambil dari Betung,” jelasnya. Perkembangan pertumbuhan masyarakat di kawasan Sumatera akan kebutuhan listrik lanjutnya, meningkat hingga 10 persen. Berdasarkan catatan PLN di tahun 2012 saja mencapai 4,262 megawatt, sedangkan pada tahun 2013 lalu naik mencapai 4,401 megawatt. “Harus diakui khusus untuk di Sumsel ini masih ada sekitar 20 persen masyarakat yang belum menikmati listrik sesuai dengan data hingga Maret 2014. Meskipun wilayah kerja PLN WS2JB ini cukup luas dengan jumlah 42 rayon yang tersebar, namun memang banyak kendala yang dihadapi PLN,” ujarnya. Diungkapkan Paranai, untuk jumlah pelanggan PLN di Wilayah S2JB cukup besar. Diantaranya untuk rumah tangga mencapai 61.303 pelanggan, BUMN 3.947, PLTS 3.461, Pemda 45.595, swasta 4.924, perorangan 3.376 pelanggan, industri 73 pelanggan dan diesel 67 pelanggan atau sekitar 184.898 KVA. “Khusus untuk potensi pelanggan S2JB secara akumulasi, di Palembang mencapai 23.971 pelanggan, Lahat 17.043 pelanggan, Jambi 24.920 pelanggan, Bengkulu 26.864 pelanggan dan Muaro Bungo mencapai 17.165 pelanggan,” terangnya. Disinggung terkait ketersediaan listrik saat Ramadan mendatang, Paranai menjamin ketersediaan listrik aman. “Kita sudah mengantisipasinya dengan baik. Bahkan kita sudah membeli bypass kabel yang berfungsi untuk antisipasi dalam pemadaman listrik sesuai dengan jarak dan lokasinya. Selain itu juga kita minta pemerintah untuk dapat mengantisipasi pohon rindang yang tumbang akibat hujan dan mempengaruhi arus listrik,” pungkasnya. (cr10)
|