LAHAT - Rencana Baranhar Abdullah (41), mudik ke kampung halamannya, Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, tidak kesampaian. Perjalanan mudik dari perantaunya di Pulau Jawa ini terpaksa berhenti di Mapolsek Merapi. Dia ditangkap polisi setelah gagal membobol ATM calon korbannya, Vera. Sore itu tersangka Baranhar berhenti Rumah Makan Telaga Biru, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merapi Barat dalam perjalannya pulang dari merantau. Baranhar yang sindikan pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM), tertarik ketika melihat mesin ATM di depan rumah makan tersebut. Tersangka pun langsung beraksi.
Dia pun masuk ke mesin ATM dan mengganjal mulut mesin ATM tempat masuk keluar martu ATM dengan lidi korek api. Setelah aksi awal selesai, tersangka keluar sambil menunggu calon korbannya.
Dan sore itu (Jumat, 20/6), Vera Caroline (41), warga Kelurahan Pasar Bawah, Kota Lahat ini membutuhkan uang tunai. Dia pun berhenti di mesin ATM di depan RM telaga Biru. Tapi setelah melakukan transaksi, Vera mengalami kesulitan untuk menarik kartu ATM-nya. Dia tak sadar kalau mulut mesin terganjal lidi korek yang dipasang tersangka.
Di saat Vera sedang kebingungan lalu datang tersangka Baranhar, yang berpura-pura hendak memberikan pertolongan. Caroline yang masih panik pun tidak curiga, sehingga mempersilahkan pelaku mengutak-atik mesin ATM.
Setelah pura-pura membantu, lelaki yang memantau Vera sejak baru datang ini mengaku tidak bisa berbuat banyak. Kepada Vera, lekaki bertubuh kekar ini mengaku menghubungi nomor call center bank dengan menggunakan ponselnya. Kemudian diberikan kepada korban untuk berbicara. Saat berbicara itulah lawan bicara Vera minta nomor pin.
Namun, akal-akalan Baranhar terhendus oleh Vera karena gerak geriknya yang mencurigakan. Apalagi saat melihat nomor call center yang dihubungi di ponsel Baranhar, bukan nomor call center pada umumnya, melainkan nomor ponsel pribadi. Tanpa ragu, Vera langsung berteriak meminta pertolongan. Mendengar teriakan minta tolong, warga langsung menuju lokasi. Baranhar pun langsung jadi sasaran amuk warga.
Beruntung di halaman parkir rumah makan ada anggota Polsek Merapi yang tengah patroli. Sebelum Baranhar mengalami nasib lebih buruk lagi, segera diamankan dari amukan warga dan langsung digiring ke Mapolsek Merapi.
Lelaki yang tubuhnya penuh tato ini awalnya memilih bungkam. Namun akhirnya perantauan ini mau juga buka mulut. Dia juga mengaku kalau dirinya merupakan anggota sindikat yang kerap membobol kartu ATM. Hanya saja selama ini wilayah kerjanya berada di Pulau Jawa.
”Rencana hendak pulang pak, saya cuma mampir, kebetulan ada ATM di rumah makan, saya coba gunakan lidi korek api untuk menyumbat kartu ATM nasabah,” ujar lelaki yang mengaku memiliki puluhan anggota komplotan ini.
Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH MSi, melalui Kapolsek Merapi AKP Hikmat, didampingi Kanit Reskrim Ipda Hendri Nadi mengatakan, pelaku merupakan pemain yang sudah cukup professional. Hanya bermodal korek api dapat mengelabuhi nasabah.
”Tersangka mengaku selama ini beraksi di Cirebon dan wilayah Jawa Barat, beberapa kali di Bandung, Jakarta, serta Bekasi. Mereka bekerja terorganisir dan berbagi peran, dan menggunakan lidik korek api sebagai senjata utama. Kita amankan puluhan kartu ATM dari tangan tersangka yang diduga miliki korbanya,” tegasnya.(rif)