KAYUAGUNG - Puluhan keluarga Alm Kusni Bin Hambali, warga Jalan Yusuf Singadekane, Kelurahan Sidakersa, Kecamatan Kayuagung, OKI, yang diduga tewas dibunuh pada awal Januari lalu, kemarin (23/6), mendatangi Mapolres OKI. Kedatangan keluarga korban ini, berupaya mendesak Kapolres OKI segera mengungkap pelaku pembunuhan tersebut. Pasalnya sejak salah satu kontraktor senior di Kabupate OKI ini, ditemukan tewas pada 2 Januari 2014 lalu, hingga kini tak diketahui siapa pelakunya. Sementara hasil penyelidikan polisi selama ini, pelakunya sudah mengarah kepada seseorang.
Namun, polisi terkesan tak berani menangkapnya, karena masih ada hubungan dengan keluarga oknum pejabat di OKI. Menurut Taufik Hasdipa yang merupakan adik Alm Kusni mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih memercayai polisi untuk mengungkap kasus ini. Tetapi pihaknya meminta polisi serius jangan karena ada isu pelaku merupakan keluarga orang besar, sehingga polisi tidak berani. ‘’Kasus ini sudah 6 bulan, tetapi kami keluarga tidak pernah mendengar kabar baik, jika pelaku lekas ditangkap," katanya. Taufik menegaskan bahwa keluarga korban sampai saat ini masih menunggu perkembangan kasusnya, dan meminta pihak kepolisian kembali melakukan pemeriksaan. "Kami terus menunggu kabar dari polisi. Kami berharap segera ada titik terang, orang yang diduga pelaku yang pernah diperiksa penyidik agar diperiksa kembali," kata adik kandung korban ini. Senada disampaikan Samsul, Kakak Ipar korban yang mengaku sudah 6 bulan kasus ini belum juga ada tanda-tanda pelakunya bisa terungkap. Padahal jelas-jelas korban tewas dibunuh dengan kejam. "Takutnya semakin lama petunjuknya semakin lemah. Misalnya bukti-bukti SMS menjelang hilangnya korban dan lainnya," katanya. Kapolres OKI AKBP Erwin Rahmat, didampingi Wakapolres Kompol Made Sinar Subawa, yang menerima langsung kedatangan puluhan keluarga korban mengatakan, pihaknya masih intens melakukan penyelidikan kasus ini. ‘’Yakinlah bahwa kita masih terus mendalami kasus ini. Dari 7 saksi yang kita periksa, hasilnya belum mengarah kepada tersangka," katanya. Dalam mengungkap kasus pembunuhan ini, penyidik harus mendapatkan paling tidak dua alat bukti yang cukup untuk melanjutkan kasus tersebut. "Harus ada bukti atau fakta, tidak bisa kita berandai-andai saat menetapkan seseorang menjadi tersangka. Pengungkapan kasus ini tidak semudah membalik telapak tangan, kami juga minta bantuan keluarga korban jika menemukan informasi yang mendukung, bisa dilaporkan ke penyidilk. Kasus ini tetap kita lidik terus," tegasnya. Sekadar mengingatkan, korban Kusni ditemukan tewas di halaman belakang Kantor Kelurahan Cintaraja, Kecamatan Kayuagung, Kamis (02/01), sekitar pukul 08.00 WIB. Jenazah korban pertama kali ditemukan pegawai kantor Kelurahan Cintaraja bernama Rusliyanto, yang ketika itu hendak membuka pintu samping kantor lurah. Saat pintu terbuka, Rusli kaget bukan kepalang melihat korban dalam posisi terlentang di pinggir dinding bagian belakang bangunan kantor lurah. Sementara disebelahnya sepeda motornya terlihat terparkir dengan rapi. Melihat kondisi korban yang tidak seperti orang tidur, Rusli cepat bertindak. Dia langsung memberitahu rekan-rekannya dan langsung melaporkan ke polisi. Saat diketemukan posisi korban seperti tertidur diantara dinding dan sepeda motornya yang di parkir dengan memasang standar. Sepeda motor korban jenis Honda Revo warna hitam Nopol BG 5783 KB, Handphone dan dompet. Saat ditemukan mulut korban dikerubuni semut merah dan dari telinga kirinya mengeluarkan darah. (cr04)
|