PALEMBANG – Ternyata masih ada tempat hiburan malam yang tidak menaati surat edaran Wali Kota Palembang Nomor 29 tahun 2014, tentang penertiban tempat hiburan malam selama bulan suci ramadhan. Setidaknya ada dua tempat hiburan malam atau kafe yang nekat beroperasi, meski memasuki H-1 ramadhan.
Hal itu diketahui setelah Sat Pol PP Provinsi Sumsel, dan Sat Pol PP Kota Palembang, melakukan monitoring dan imbauan ke sejumlah tempat hiburan malam di Kota Palembang, Jum’at (27/06). Tim gabungan ini mulai monitoring pukul 22.00 WIB, dengan menyasar sejumlah tempat. Diantaranya yakni panti pijat di Komplek Ilir Barat Permai, kemudian sejumlah kafe dikawasan bawah Jembatan Musi II, Jalan Soekarno Hatta, dan di Jalan Akses Bandara, Palembang.
Kasat Pol PP Provinsi Sumatera Selatan Ricky Joe AP MSi, didampingi Kasi Lidik dan Sidik Murry Alfiansyah, serta Kasi Ops Ferdian mengatakan, ada 20 personel Sat Pol PP Provinsi Sumsel yang diterjunkan dalam imbauan dan monitoring, serta ditambah 70 personel dari Sat Pol PP Kota Palembang, ditambah personel Polresta Palembang, dan Kodim 0418/Palembang.
"Ini sebagai imbauan dan monitoring, serta menindak lanjuti surat edaran Wali Kota Palembang, dalam rangka penertiban tempat hiburan malam selama Ramadan. Surat edaran sudah diberitahukan beberapa waktu lalu, namun beberapa pihak pengelola hiburan malam malah tak mengindahkannya," ujarnya.
Pantauan Palembang Pos, dari hasil monitoring dan imbauan yang dilakukan tim gabunga, semua tempat hiburan kebanyakan tak beroperasi. Namun ada dua tempat hiburan malam yang masih nekat beroperasi dan terlihat ramai pengunjungnya.
Kedua tempat hiburan malam itu, Kafe RD di Jalan Soekarno Hatta, dan Kafe Cindy di Jalan Akses Bandara, Kecamatan Sukarami. Namun dengan kedatangan petugas gabungan yang melakukan imbauan serta monitoring, baik pengelola kafe maupun pengunjung sepakat untuk menghentikan kegiatan mereka, dan memilih bubar.
Sementara Damsi AR selaku kasi Penegak Peraturan Perundangan Daerah (PPUD) Sat Pol PP Kota Palembang mengatakan, tempat hiburan malam harus menghentikan operasi pada H - 1 sebelum puasa dan H + 2 sesudah idul fitri. "Jika masih ada pengelola yang membandel akan kita berikan tindakan tegas, berupa penyegelan dan menstop izinnya, guna memberikan efek jera terhadap pengelola nakal lainnya,” tegasnya. (vot)