POLDA - Jelang lebaran, aksi kriminal semakin meningkat. Belum kering ingatan terjadinya aksi perampokan bersenpi, dan melukai korbannya, seorang pedagang manisan di Desa Batun, Kecamatan Jejawi, OKI. Kemarin (14/7), sekitar pukul 03.00 WIB, kembali terjadi perampokan. Kali ini korbannya keluarga Sostrowijoyo (40), warga Desa Harapan Mulya,

Kecamatan Muara Mulida, Kabupaten Muara Enim. 10 perampok bersenpi, sajam dan benda keras seperti kayu gelam, melukai korban, istri dan anaknya. Bahkan pelaku mengumbar tembakan saat dobrak pintu rumah korban, serta memukul korban dengan senpi dan balok kayu.
Akibatnnya, Mirawati (35), istri korban mengalami luka lebam karena dipukul kayu gelam, sedang anak tertuanya Cindy (19), juga mengalami luka-luka dipukul kayu gelam. Sementara Sostrowijoyo luka di tubuhnya dipukul dengan gelam dan gagang senpi. Kini ketiganya masih dirawat di Puskesmas Desa Harapan Mulya. Selain melumpuhkan korban, para pelaku berhasil bawa kabur 10 suku emas, dan uang Rp 5 juta.
Malam itu, korban bersama istrinya Mirawati, serta anak-anaknya Fahri (5), Ajib (8), dan Cindy (19), sedang persiapan sahur. Datang sekitar 10 pelaku langsung mendobrak rumah dan menakuti korban dengan mengumbar tembakan. “Pelaku 10 uwong langsung dobrak, menggunakan senpi, sajam dan kayu, terus menyerang korban,” kata Kailani tokoh masyarakat Desa Harapan Mulya, saat ditemui kemarin di Polda Sumsel.
Kejadian seperti ini sudah sering terjadi di desanya, terang Kailani, oleh karena itu dia bersama warga lain datang ke Polda untuk melaporkan kejadian itu untuk ditindaklanjuti. Dari pihak Polsek Gelumbang sulit mengusutnya. “Jadi kami mau lapor ke Polda agar cepat ditindaklanjuti. Motif seperti ini sudah 12 kali, motifnyo samo. Penodong mencari arah lobang pintu, masuk ke rumah, melumpuhkan korban,” ungkapnya.
KA SPKT Siaga Ops Polda Sumsel AKBP Prayitno, melalui Kompol Suhartono membenarkan pihaknya telah menerima informasi dari warga tersebut. “Sudah diterima secara lisan, karena kejadiannya di sana, dan dari pihak Polsek sudah mendatangi lokasi, kita arahkan juga untuk melapor di sana. Bisa kami terima, akan tetapi nantinya untuk proses penyelidikan lebih lanjut, Polda juga akan melimpahkan berkasnnya,” jelas Suhartono.

#Motor Dirampas Saat Asmara Subuh
Sementara itu, kasus perampokan dikawasan Jakabaring, juga semakin meresahkan. Pada Minggu (13/07), pukul 05.30 WIB, terjadi kasus perampokan, dengan korbannya Naratoma alias Naro (15), warga Jalan Tegal Binangun, Lorong Sepakat, RT 19/6, Kecamatan Plaju. Ia dirampok tiga pelaku tak dikenal, saat asmara subuh di dekat Dekranasda Jakabaring, Kecamatan SU I, hingga kehilangan motor Honda Vario Nopol BG 6362 ZU.
Awalnya korban menikmati jalan-jalan dengan motor di TKP, dengan tujuan mau asmara subuh. Apalagi selama 2 tahun terakhir, korban tinggal di Ponorogo, Jatim, bersama neneknya, dan ke Palembang, untuk menikmati liburan. Lalu tiga pelaku mengendarai motor Yamaha Vixion, memepet laju kendaraan anak kedua dari tiga saudara ini.
"Hai dek mano STNK motor keluarkan. Saya takut, pelaku keluarkan pisau, lalu larikan motor dan STNK motor saya," ungkapnya. Korban Narotama juga terpaksa gigit jari, niatnya jalan-jalan, malah dirampok. "Nah pagi-pagi keluar rumah mau jalan-jalan. Tidak taunya saya pulang jalan kaki," tambahnya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSi, melalui Kasat Reskrim Kompol Suryadi SIk, membenarkan laporan tersebut. "Identitas pelaku dan ciri-cirinya sudah kita kantongi, ini dalam pengejaran kita. Kasus curas merupakan target kita untuk menurunkan dan mengungkap para pelakunya," tegasnya. (day/adi)

_________________

Keterangan foto: Korban Narotama melaporkan aksi pencurian dengan kekerasan alias perampokan yang dialaminya ke Mapolresta Palembang. (Foto Denni/Palembang Pos)