A RIVAI - Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kabupaten Muara Enim Anggiat Pandapotan Gultom, akhirnya dapat bernafas lega. Pasalnya, terdakwa kasus dugaan pembuatan akta nikah palsu itu, divonis bebas Majelis Hakim PN Klas IA Khusus Palembang diketuai Zuhardi SH. Majelis hakim berpendapat, kalau surat dakwaan yang diajukan JPU Kastam SH selama proses persidangan tidak terbukti. Vonis ini sendiri jauh lebih ringan dari tuntutan JPU Kastam SH, yang menuntut terdakwa selama dua tahun penjara. JPU menilai jika terdakwa terbukti melanggar pasal 263 ayat 1 KUHP sebagaimana yang diatur dalam dakwaan primer.
“Majelis hakim memutuskan, kalau surat dakwaan yang selama ini dikenakan ke terdakwa tidak terbukti. Baik itu dari keterangan para saksi maupun juga dari barang bukti yang dihadirkan di persidangan. Dengan ini, dari musyawarah majelis hakim memutuskan, membebaskan terdakwa dari segala dakwaan,” kata Ketua Majelis Hakim Zuhardi SH, saat membacakan amar putusan terhadap terdakwa di persidangan digelar di PN Klas IA Khusus Palembang, kemarin (14/08).
Sementara itu, atas putusan dari majelis hakim tersebut, terdakwa Anggiat Pandapotan Gultom yang selama persidangan didampingi penasehat hukumnya menyatakan, menerima dan ini membuktikan majelis hakim telah berbuat adil kepada dirinya. “Kami bersyukur, masih ada keadilan di negeri ini. Sebab, apa yang dilakukan majelis hakim ini sudah tepat,” katanya lugas.
Terkait vonis hakim tersebut, JPU Kastam SH, dengan tegas menyatakan akan mengajukan kasasi terkait dibebaskannya terdakwa oleh majelis hakim. “Kami akan ajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Karena kami beranggapan, pasal yang kami kenakan ke terdakwa sudah sesuai dengan perbuatan yang dilakukan terdakwa. Tapi, kami tetap hormati apapun putusan dari majelis hakim tersebut,” tandasnya.
Sekadar mengingatkan, perbuatan yang diduga dilakukan terdakwa ini terjadi saat dirinya membantu proses pembayaran santunan dari perusahaan ke ahli waris atau janda sopir dari PT Bania Rahmat Utama (BRU). Sebab, diduga surat atau akta nikah dari janda almarhum karyawan PT BRU itu palsu. (vot)