Sibuk Urus HP hingga Tidak Hadiri Paripurna
Sumsel - Miiris dan prihatin! Mungkin ungkapan inilah yang tepat ditujukan kepada sejumlah anggota dewan di Sumsel, terutama di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim dan lainnya. Pasalnya acara yang sangat penting tersebut hanya dihadiri separoh adri anggota dewan yang ada. Suasana paripurna Istimewa dengan agenda mendengarkan pidato presiden RI yang ditayangkan di gedung DPRD Kabupaten OKI, terlihat sepi. Sebagian besar kursi dewan kosong tak berpenghuni. Contoh tidak baik ini ditunjukan para dewan disaat mereka akan mengakhiri masa jabatanya. Setidaknya dari hitungan kasat mata wartawan koran ini, cuma ada 22 anggota dewan yang hadir pada acara tersebut. Kalaupun ada yang datang, banyak yang telat dan tidak fokus. Saat Presiden tengah membacakan pidato, para wakil rakyat ini kebanyak terlihat sibuk memainkan Handphonenya, beberapa anggota lainnya terlihat baru memasuki ruangan rapat paripurna ketika acara sudah mau selesai. Terkait kondisi ini, Anggota DPRD OKI, Juni Alpansuri, mengatakan, paripurna ini memang penting, namun karena tidak harus kuorum maka banyak sedikitnya dewan yang hadir, tidak masalah. Kendati demikian dirinya tetap menyayangkan ulah anggota dewan yang tidak hadir tersebut. Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Muara Enim. Disini anggota dewan yang menghadiri rapat paripurna tersebut Cuma 17 orang dari 45 jumlah anggota dewan. Akibatnya lebih dari separuh kursi empuk yang biasa diduduki para wakil rakyat ini terlihat kosong melompong. Rapat paripurna istimewa yang dibuka Ketua DPRD, M Thamrin AZ itu, dihadiri Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar, Wakil Bupati, H Nurul Aman SH, Sekda Muara Enim, H Taufik Rahman SH serta unsur Muspida diantaranya Kapolres, AKBP M Aris, Kajari Adhyaksa serta para kepala dinas dilingkungan Pemkab Muara Enim. Sementara itu, anggota dewan yang menghadiri rapat paripurna itu terlihat kurang menyimak pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden. Mereka terlihat lebih asik mengobrol sesama anggota dewan tanpa melihat layar televisi. Akibatnya mereka kurang mengerti materi pidato yang disampaikan. Menanggapi masalah ini, Ketua DPRD Muara Enim, M Thamrin AZ mengaku kecewa. “Secara lisan pada saat rapat paripurna telah saya sampaikan agar mereka menghadiri rapat paripurna ini, ternyata mereka tidak datang juga,” jelas Thamrin. Sementara itu pengamat politik Sumsel, Adrian Saptawan mengatakan, sikap cuek dewan terhadap pidato kenegaraan ini merupakan contoh buruk dari wakil rakyat. ”Harusnya, dipengujung masa jabatannya mereka menuntukan jiwa kenegarawanan. Bukan sikap sentimentil karena khawatir masa jabatan akan berakhir,” ujarnya. (luk/(Cr04))
|