GRESIK - Tak ingin kembali menuai pil pahit, pelatih Sriwijaya FC Subangkit memutar otak untuk menghadapi Gresik United di stadion Petrokimia, mala mini (live K-Vision pukul 19.00 WIB). Strategi berbeda dari lawan Persijap Jepara, dijanjikan mantan arsitek Persiwa Wamena itu. “Ya, strateginya beda dari Persijap lalu. Banyak hal yang diperbaiki untuk mendapatkan hasil positif,” kata Subangkit. Mengenai perbedaan itu, Subangkit sedikit terbuka menceritakan komposisi skuadnya. Menurutnya kehadiran kreator serangan Frank Ongfiang, akan banyak memberikan perbedaan. “Kondisi Ongfiang makin membaik, jadi kemungkinan bisa main. Kehadirannya bisa membuat kreatifitas serangan lebih bervariasi,” jelas Subangkit. Selain itu, absennya Lancine Kone akibat akumulasi kartu kuning, mengharuskan Rishadi Fauzi yang ditugaskan sebagai juru gedor. Diungkapkannya, secara permainan, keduanya memiliki perbedaan. “Jadi mau tidak mau perbedaan strategi harus diterapkan. Mudah-mudahan jika sesuai rencana, bisa positif,” tegasnya. Pembagian tugas khusus kepada para pemain Sriwijaya FC untuk menghadapi Gresik United, epertinya sudah ditetapkan. Bek kiri Jeki Arisandi diplot untuk menghadang duo asing Gresik United. Pemain dimaksud, Pedro Javier dan Shohei Matsunaga. Subangkit menginstruksikan anak asuhnya khususnya barisan pertahanan untuk mewaspadai pergerakan dan akselerasi dua pemain asing Laskar Joko Samudro (julukan Gresik). Pasalnya, akselerasi dan Matsunaga sering kali menebar ancaman dari lini sayap dengan terlebih dahulu melakukan tusukan ke jantung pertahanan lawan sebelum melepaskan umpan crossing ataupun langsung melakukan cannon ball atau tendangan langsung kemulut gawang lawan. “Sedangkan Pedro pemain asing yang cukup berbahaya, karena dia mempunyai akselerasi dan akurasi tendangan sangat baik,” imbuhnya. Selain akan mewaspadai para pemain asing itu, arsitek berusia 43 tahun asal Pasuruan ini juga menekankan kepada anak asuhnya untuk tetap fokus dengan permainan sendiri serta tidak terpancing permainan menyerang yang kemungkinan besar akan diterapkan lawan. Eks pelatih Persekabpas Pasuruan itu menekankan, agar pasukannya tidak terbuai ketika sedang melancarkan counter attack dengan tidak melupakan barisan pertahanan sendiri. “Jadi bila ingin mencuri poin di kandang Persegres, kita wajib mewaspadai pergerakan kedua pemain ini,” sambungnya. Disisi lain,wing bek kiri SFC, Jeki Arisandi menuturkan, melawan Gresik dia mengajak rekan satu timnya agar menerapkan permainan disiplin dan fokus selama pertandingan. Serta mewaspadai seluruh pergerakan pemain lawan, khususnya Matsunaga dan Pedro yang dianggap mempunyai kecepatan dan penetrasi dalam membuka ruang untuk menebar ancaman serta mempunyai kecepatan dan sering bergerak dari lini sayap sehingga patut untuk diwaspadai. (kie)
|