JAKABARING - Manajemen Sriwijaya FC tampaknya tidak berniat banding atas kartu merah yang diterima stoper Abdoulaye Yousouf Maiga dalam pertandingan kontra Arema (24/08). Manajemen pesimistis apabila mengajukan banding dapat diterima oleh PSSI. “Kita sudah sering mengajukan protes dan meminta banding, tapi hasilnya nihil. Jadi rasanya sia-sia saja mengajukan banding,” kata Manajer Sriwijaya FC Robert Heri.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumsel ini menjelaskan, Sriwijaya FC hanya tinggal menyisakan dua laga lagi. Sehingga, akan lebih baik tim Laskar Wong Kito fokus dengan sisa pertandingan tersebut.
“Prosesnya untuk banding itu panjang. Kalau kita ajukan, paling tidak butuh waktu satu atau dua minggu baru ada kejelasan. Sementara kompetisi berakhir kurang dari dua minggu,” imbuh Robert.
Meski demikian, dikatakan Robert bukan berarti pihaknya mengakui penuh atas kartu merah yang diterima Maiga. “Kita hanya ikhlas saja. Soalnya tidak ada yang bisa dilakukan. Apalagi Sriwijaya FC sudah sering dirugikan, jadi bukan kasus pertama,” keluhnya.
Dalam pertandingan lawan Arema, Maiga dikartu merah wasit Thoriq Alkatiri pada menit 75. Wasit bukan hanya mengartu merah Maiga, tapi juga strike Arema Cristian Gonzales.
Sebelumnya ada insiden di tengah lapangan yang membuat Maiga terkapar menutup wajahnya. Setelah berkonsultasi dengan asisten wasit, Thoriq menghukum keduanya dengan kartu merah langsung.
Ahmad Sumardi, yang saat insiden terjadi berdiri di tengah-tengah antara Maiga dan Gonzales, mengaku sempat melihatnya. “Saya tahunya Gonzales meludahi wajah Maiga, kemudian dibalas oleh Maiga. Kemudian Gonzales makin emosi dan menyikut wajah Maiga,” bebernya.
Sumardi menyatakan tidak mengetahui perihal yang menyebabkan Gonzales meludahi Maiga. Namun informasinya, Gonzales marah dengan Maiga yang selalu menempel ketat dirinya di lapangan, khususnya dalam perebutan bola. (kie)