BANYUASIN - Dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), tewas tenggelam di kolam bekas galian batu bata Badil, di Jalan Tanah Mas, Kelurahan Tanah Mas, Banyuasin, Kamis (11/9), pukul 16.00 WIB. Kedua korban yakni Ramanza bin Ganda (13), dan Muhammad Dino Oktama (12), yang masih terdaftar di SMPN 51 Palembang, diketahui bersama dengan empat orang rekannya sedang mencari tanah liat yang hendak dipergunakan sebagai tugas kerajinan tangan.
Informasi yang berhasil dihimpun, Dino dan Ramanza yang masih bertetangga, berangkat dari rumahnya di Perumahan Sukajadi Residence, Blok G4, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, sekitar pukul 14.00 WIB. Keduanya berangkat berjalan kaki, dan menghampiri empat orang rekannya yang lain, kemudian berjalan menuju ke lokasi bekas galian untuk mencari tanah liat di sisi kolam bekas galian batu bata. Melihat jernihnya air di bekas galian, keduanya lantas membuka baju, kemudian mencoba berenang di bekas galian yang diperkirakan berkedalaman empat meter tersebut. Diduga tidak dapat berenang, keduanya tenggelam, sedang empat orang rekannya yang ketakutan, memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban. Usaha pencarian dilakukan kedua orang tua korban, dibantu warga setempat dengan peralatan sederhana berlangsung lima jam, karena kedalaman dan luasnya kolam. Namun, akhirnya kedua korban ditemukan meninggal dalam posisi berpelukan di dasar kolam tersebut. Alexander (35), ayah Dino mengatakan, tidak mengetahui pasti perihal kejadian tersebut, karena dirinya hanya mengetahui anaknya itu berpamitan hendak mencari tanah liat. Dimana dirinya baru sadar saat mendapatkan kabar dari seorang teman Dino yang memberitahukan anaknya telah tenggelam. "Saya tidak begitu mengetahui kejadian tersebut, namun anak saya berpamitan sekitar pukul dua siang untuk mencari tanah liat yang merupakan tugas kerajinan tangan dari sekolahnya," katanya. Dirinya dan keluarga tidak mendapatkan firasat apapun terkait kejadian itu. Namun dirinya mengaku menyesalkan sejumlah teman-teman anaknya yang sempat menyembunyikan perihal kejadian tersebut. Pihaknya berharap kolam bekas galian batu bata tersebut ditimbun kembali, agar tidak menimbulkan korban serupa. Dimana berdasarkan keterangan masyarakat telah cukup banyak anak menjadi korban akibat mandi di kolam tersebut. Kapolres Banyuasin AKBP Ahmad Iksan, melalui Kapolsek Talang Kelapa Kompol Hadi Syaefudin SE, membenarkan kejadian yang merenggut dua orang anak tersebut. Pihaknya mengaku turut mengupayakan pencarian sekaligus evakuasi korban. "Keluarga korban menolak saat kedua korban hendak diotopsi, karena telah ikhlas dan menganggap peristiwa tersebut merupakan Musibah," katanya. Ia menegaskan kedua anak yang menjadi korban tewas tenggelam tersebut, sebenarnya telah diingatkan warga untuk tidak berenang di lokasi tersebut. Namun peringatan tersebut dilanggar, sehingga kedua korban yang diduga tidak dapat berenang meninggal dunia di lokasi. (far)
Kronologis Kejadian: TKP: Kamis (11/9), pukul 16.00 WIB, di kolam bekas galian batu bata Badil, di Jalan Tanah Mas, Kelurahan Tanah Mas, Banyuasin. Korban: Ramanza bin Ganda (13), dan Muhammad Dino Oktama (12), semuanya pelajar SMPN 51 Palembang, warga Perumahan Sukajadi Residence, Blok G4, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.
#Kedua korban berjalan kaki dari rumah menuju kolam galian, mengajak keempat temannya, mencari tanah liat, untuk tugas kerajian tangan di sekolah. #Karena melihat air kolam sangat jernih, kedua korban langsung membuka pakaian, lalu mencebur ke kolam galian yang kedalamannya mencapai 4 meter tersebut. #Diduga tak dapat berenang, kedua korban tenggelam, hingga empat teman korban memberitahukan kejadian itu kepada keluarga kedua korban. #Setelah dilakukan pencarian selama lima jam dengan peralatan seadanya, kedua korban ditemukan tewas di dasar kolam galian, dengan posisi berpelukan. |