PRABUMULIH - Belum terungkap kasus video mesum berdurasi 11 menit 24 detik dan siapa yang menyebarkan video tersebut, warga Kota Prabumulih kemarin siang (23/10) sekitar pukul 10.30 WIB kembali dihebohkan dengan perbuatan asusila. Ironisnya, kali ini perbuatan yang melanggar norma agama tersebut diduga dilakukan oleh siswi salah satu SMA Negeri yang berada di Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat berinsial AY.
AY yang merupakan warga Kelurahan Payuputat itu, di grebek warga saat berduaan dengan seorang pria berinisial RN alias JN (18), warga Jl Arimbi, Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur, didalam kamar salah satu rumah di Perumnas Vina Sejahtera, Jalan Teratai Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur.
Lebih ironis lagi, saat AY dan RN berbuat mesum, ternyata ditunggui oleh FT yang merupakan teman satu sekolah AY yang saat itu juga berada di dalam rumah. Padahal saat itu masih jam pelajaran sekolah dan jarak antara lokasi penggerebekan dan sekolah kedua siswi tersebut cukup jauh.
Informasi berhasil dihimpun, penggerebekan terhadap pelajar SMA yang diduga tengah berbuat mesum tersebut, bermula dari kecurigaan warga melihat dua remaja putri mengenakan seragam sekolah dan seorang pria, bertamu ke rumah Anto di Perumnas Vina Sejahtera, Jalan Teratai Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur. Padahal, pagi itu sekitar pukul 08.30 WIB Anto pemilik rumah sedang tak berada dirumah.
Tanpa disadari ketiga remaja itu, warga yang curiga terus mengawasi gerak gerik ketiga remaja tersebut hingga akhirnya ketiganya masuk kedalam rumah. Ternyata hingga pukul 10.30 WIB, ketiganya tak kunjung keluar dari rumah itu, sementara pintu rumah dalam keadaan tertutup.
Tentu saja kecurigaan warga semakin menjadi, sebab sangat tidak mungkin, disaat jam pelajaran sekolah masih berlangsung, ketiganya belajar kelompok di rumah itu. Wargapun berusaha mencari tahu apa yang sedang dilakukan ketiga remaja tersebut.
Dengan cara mengendap-endap, warga melihat ke dalam rumah dari jendela depan. Ternyata yang terlihat saat itu hanya FT yang tidur pulas di ruang tamu, sementara dua temannya AY dan RN tak terlihat.
Untuk mengetahui lebih jauh apa yang dilakukan pasangan remaja berlainan jenis yang berada di dalam rumah itu, warga yang mulai sedikit emosi, membuka paksa pintu rumah tersebut.
Ternyata kecurigaan warga tak meleset, mereka mendapati AY dan RN berada di dalam kamar, diduga tengah berbuat mesum. Saat itu, AY yang memakai rok sekolah warna coklat terlihat sudah tak mengenakan celana dalam lagi dengan kancing baju telah terbuka. Begitu pula dengan RN, pria yang mengaku baru tamat sekolah itu saat digrebek sudah tak mengenakan celana lagi.
Wargapun geram, perbuatan kedua remaja tersebut langsung dilaporkan kepada ketua RT setempat dan juga aparat kepolisian. Tak lama kemudian melintas Anggota Binmas Polres Prabumulih, Briptu Asal.
Anggota polisi inipun berupaya meredakan emosi warga terutama ibu-ibu yang geram terhadap perbuatan remaja yang dianggap mengotori kampung itu. Oleh Babinkamtibmas itu, pasangan mesum tersebut, digelandang ke Mapolsek Prabumulih Timur .
“Waktu kami grebek, mereka lagi numburke lobang pengemekan (kemaluan, red) di dalam kamar. Yang lanang (pria, red) sudah dak becelano, yang betino (perempuan, red) rok sekolah sudah terangkat dan dak becelana dalam lagi,” ucap Ari, warga setempat yang ikut dalam penggerebekan tersebut.
Warga yang kesal saat itu melontarkan kata-kata agar pihak keluarga pelaku perbuatan amoral tersebut bertanggungjawab dengan melakukan cuci kampung. “Kami minta keluarganya melakukan cuci kampung, karena jika tidak kampung kami ini akan sial,” celetuk seorang ibu rumah tangga yang menyaksikan aksi penggerebekan itu.
Cuci kampung didaerah itu menurut warga biasanya dilakukan dengan cara bersedekah dengan menyembelih hewan seperti kambing atau sapi dan pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatanya serta meminta maaf kepada warga.
Kapolres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIK melalui Kapolsek Prabumulih Timur, Iptu Toni Arman SH didampingi Kanit Reskrim, Aiptu Riki Yanto Atmaja SH ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya pelajar yang digrebek warga karena diduga melakukan perbuatan asusila.
“Saat ini keduanya masih kita mintai keterangan, pihak keluarga dan juga pihak sekolah telah kita panggil. Untuk masalah pidananya, kita masih menunggu laporan pihak keluarga perempuan,”ujar Kanit Reskrim, ketika dibincangi wartawan di ruang kerjanya kemarin
“Jika pihak keluarga perempuan tidak terima, hal ini bisa di laporkan dan dikenakan undang-undang perlindungan anak karena pelajar perempuan itu masih dibawah umur,” tegasya. (abu)