JAKABARING - Turnamen Surya Citra Media (SCM) Cup 2015, sepertinya menjadi ajang pelampiasan dahaga juara Sriwijaya FC. Menghadapi Arema di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, malam ini (live SCTV pukul 18.30 WIB), tim Laskar Wong Kito ingin kembali mengibarkan kejayaan setelah tenggelam dua tahun terakhir. “Secara taktik sudah disiapkan, tinggal aplikasi di lapangan,” ucap asisten pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan. Di Indonesia, Sriwijaya FC memang terbilang baru. Namun klub kebanggaan masyarakat Sumsel ini langsung menjelma sebagai tim papan atas dan bertradisi juara di seluruh turnamen yang ada di Indonesia.
Dua tahun terakhir, kejayaan Sriwijaya FC seakan surut lantaran materi tim yang kurang mumpuni. Musim 2015, tim yang diarsiteki Benny ‘Bendol’ Dollo ini punya skuat mumpuni dari semua lini.
Menghadapi Arema yang juga bermaterikan bintang, jelas bukan perkara mudah. Untungnya Sriwijaya FC dapat menurunkan seluruh pemain terbaiknya lantaran tidak ada yang cedera dan terkena akumulasi kartu kuning. “Semua pemain bugar, tidak ada yang cedera dan akumulasi kartu,” timpal sekretaris tim Achmad Haris.
Melihat dari skema yang kerap ditampilkan Bendol belakangan, kemungkinan pola 4-2-3-1 menjadi pilihan. Keseimbangan bertahan dan cepat melancarkan serangan, menjadi alasan. Di lini depan kecepatan dan ketajaman Titus Bonai dan Ferdinand Sinaga sedang bagus-bagusnya. Keduanya jelas akan menjadi ancaman serius bagi lini pertahanan Arema.
Arema sendiri, menatap laga final dengan catatan. Faktanya sudah tak seganas kala babak penyisihan, buktinya harus tampil selama 120 menit untuk menaklukkan Persebaya. Selain kelelahan, minimnya dukungan Aremania (suporter Arema) di Palembang seakan merontokkan taring Singo Edan (julukan Arema).
Arema sangat mewaspadai sisi teknik tim tuan rumah, yang kini memiliki trio maut, Ferdinand Sinaga, Titus Bonai dan Patrich Wanggai. Inilah trisula timnas U-23 kala menyabet medali perak SEA Games 2011, yang kini disatukan kembali di skuad asuhan Benny Dolo.
“Mereka (SFC) punya Ferdinand Sinaga, Tibo dan Wanggai, itu yang harus kami takuti. Tapi, bagaimanapun final SCM Cup nanti, pemain harus menghentikan pergerakan mereka,” kata Asisten Pelatih Arema, Djoko Susilo.
Djoko mengaku sedikit kikuk menghadapi kekuatan besar Laskar Wong Kito di bawah pelatih Benny “Bendol” Dollo, yang memiliki pemain berkualitas. Bahkan, bisa-bisa anak asuhnya bakal kehabisan tenaga meladeni Ferdinand dkk. “Walau saya tahu, bola pasti mengarah ke tiga striker tersebut. Tapi tetap saja, sangat menguras tenaga pemain saya nantinya,” ujar Gethuk, sapaan akrab Djoko Susilo.
Kekhawatiran Gethuk cukup beralasan, selain harus berjibaku menghadapi Laskar Wong Kito. Arema Cronus datang ke Bumi Sriwijaya memiliki agenda pertandingan padat. “Karena kami juga harus simpan tenaga untuk menghadapi Persib di final Inter Island Cup (IIC) 2014. Makanya setelah pertandingan SCM Cup kami tetap di Palembang karena ada laga lagi,” bebernya yang menyebut faktor kelelahan, menjadi hal yang menjadi pemikiran utama. (kie)

Perkiraan pemain:
Sriwijaya FC (4-2-3-1)
Dian Agus (K), Fathul, Fachrudin, Maiga, Wildansyah, Asri Akbar, Raphael Maitimo, Anis Nabar, Morimakan Koita, Ferdinand Sinaga, Titus Bonai.
Pelatih: Benny Dollo

Arema (4-4-2)
Made Wardana (K), Victor Igbonefo, Fabiano Beltrame, Alfarizi, Benny Wahyudi; Bustomi, I Gede Sukadana, Siswanto, Sengbah Kennedy; Samsul Arif, Cristian Gonzales.
Pelatih: Suharno