JAKABARING - Mampu mendominasi permainan sepanjang 90 menit, Sriwijaya FC dipaksa menyerah 0-1 oleh Arema, pada final SCM Cup di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, tadi malam. Sebuah blunder kiper Dian Agus dalam mengantisipasi bola mudah pada menit 77, berujung fatal. Gol tunggal Arema lahir lewat sundulan Gilang Ginarsa memanfaatkan
sepak pojok pada menit 77. Bola sebenarnya cukup pelan, sayangnya Dian Agus seperti kehilangan konsentrasi dan gagal menangkap bola. Manajer Sriwijaya FC Robert Heri menjelaskan, kekecewaan pasti dirasakan oleh segenap tim maupun penggemar. Namun dirinya melihat potensi besar dalam tim dan secara permainan sudah sangat baik. “Semua bisa melihat Sriwijaya FC mendominasi penuh dan mengurung Arema 90 menit, kita hanya kecolongan,” ucapnya. Menurutnya, SCM Cup menjadi bukti bahwa tim Laskar Wong Kito sejatinya sudah siap mengikuti kompetisi ISL 2015. “Kompetisi yang sebenarnya ISL, saya sangat optimis dengan tim yang sekarang ini,” tambahnya. Dukungan penuh telah diberikan segenap jajaran manajemen Sriwijaya FC. Selain Presiden Klub H Dodi Reza Alex, juga tampak Pembina Sriwijaya FC sekaligus Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyemangati dari pinggir lapangan. Dampaknya cukup terasa, Titus Bonai dan kawan-kawan menggebrak sejak awal pertandingan. Arema Cronus coba membalas, menit ke-10, Saragih, pemain andalan Arema bergerak cepat ke arah kotak penalti kemudian melepaskan tembakan keras ke arah gawang. Pergerakan tiba-tiba Saragih ini membuat barisan pertahanan Sriwijaya FC sedikit kelimpungan, meski pada akhirnya gawang masih terselamatkan berkat kesigapan Dian Agus. Seakan mendapatkan stimulus berkat permainan menyerang Arema, giliran penyerang Sriwijaya FC Ferdinand Sinaga yang unjuk gigi. Berawal dari pergerakan di sektor sayap, pemain terbaik Liga Super Indonesia musim lalu ini melepaskan umpan silang ke mulut gawang. Namun, peluang emas itu terbuang percuma setelah pemain belakang Arema Fabiano Beltrame membelokkan arah bola dengan tandukannya. Menjelang akhir babak pertama, tim rumah mulai menemukan irama permainan di lini depan. Kerja sama antara Ferdinand Sinaga dan Titus Bonai (Tibo) mulai padu sehingga kerap mengejutkan jantung pertahanan Arema. Sebuah peluang emas tercipta pada menit ke-37 berkat kerja sama apik Ferdinand dan Tibo, namun penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat skor kaca mata bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, gelombang serangan Sriwijaya FC makin deras menusuk pertahanan Arema. Menit 65, Asri Akbar yang berdiri bebas membuang peluang emas lantaran sundulannya masih melambung. Terus menyerang, petaka bagi Sriwijaya FC bermula dari sepak pojok pada menit 77. Bola sundulan Gilang meluncur dengan mudah ke gawang Sriwijaya FC tanpa bisa diantisipasi dengan baik Dian Agus. Tertinggal satu gol, Laskar Wong Kito makin meningkatkan intensitas serangan. Patrich Wanggai yang masuk menggantikan Anis Nabar pada menit 85, mendapat beberapa peluang bagus, namun semuanya tidak menemui sasaran. Skor akhir, Arema menang 1-0 atas Sriwijaya FC. Menjuarai SCM Cup, Arema berhak atas hadiah uang Rp 150 juta, sementara Sriwijaya FC sebagai runner up memperoleh Rp 100 juta. Posisi tiga Persebaya mendapat Rp 75 juta, dan Persela di posisi empat meraih Rp 50 juta. Hiburan diperoleh Sriwijaya FC dimana strikernya Ferdinand Sinaga didampuk sebagai topskor dengan 4 gol dan mendapat uang pembinaan Rp 25 juta. (kie) |