PALEMBANG - Striker asal Italia Raffaele Simone Quintieri yang mengikuti seleksi sejak kemarin, ternyata akan dicoret. Manajemen memprioritaskan striker asal Kroasia Goran Ljubojevic yang akan tiba di Palembang dalam waktu dekat. “Ya, kita tunggu striker asing, akan datang dalam dalam waktu dekat,” ucap Manajer Sriwijaya FC Robert Heri ketika
menghubungi khusus Palembang Pos, kemarin sore. Dilanjutkan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumsel ini, sang pemain memenuhi kriteria yang diinginkan pelatih dan Manajemen. Robert awalnya masih menutup rapat identitasnya dan baru akan mengumumkannya saat sang pemain tiba di Palembang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Palembang Pos, striker dimaksud adalah Goran Ljubojevic. Pemain berpostur 190 cm ini musim lalu memperkuat klub elit Singapura, Balestier Khalsa. Kemampuannya cukup mumpuni, mencetak 20 gol dari 27 pertandingan. Robert terkejut identitas sang pemain telah diterima Palembang Pos dan akhirnya membenarkannya. “Ya benar, Goran,” katanya. Dijelaskan Komisaris PT Bukit Asam itu, saat ini Goran masih berada di Turki untuk urusan pribadi. Namun sudah terjalin komunikasi dengan sang pemain dan sepakat ke Sriwijaya FC. “Belum pasti juga, karena harus melewati standar PT Liga Indonesia yang akan memverifikasinya, salah satunya kesehatan,” tegasnya. Mengenai striker asing lainnya, Simone Quintieri, Robert berujar kurang mengetahui proses kehadirannya di Sriwijaya FC. Dirinya bahkan tidak mengundang seleksi pemain yang mengaku sepupu legendaries AC Milan dan Timnas Italia, Gennaro Gattuso ini. “Tidaklah, kita tidak akan merekrutnya,” tegasnya. Pernyataan Robert benar adanya, Simone yang baru mengikuti seleksi ternyata langsung mengalami cedera saat sesi latihan pagi di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, kemarin sore. Akibatnya, sang pemain hanya diminta untuk jogging di pinggir lapangan oleh pelatih Benny Dollo (Bendol). Bendol masih belum ingin memvonis Simone dan akan member kesempatan dulu. “Sabtu ini akan ada keputusan soal Simone,” urainya. Hanya saja mantan arsitek timnas Indonesia ini tidak menampik Simone sepertinya tidak siap untuk seleksi. “Buktinya disuruh sprint (lari cepat, Red) malah cedera,” keluhnya. Sementara Simone masih berharap dapat mempertontonkan kemampuannya. “Saya butuh terapi dalam dua atau tiga hari, setelah itu siap untuk seleksi,” pungkasnya. (kie)
|