KAYUAGUNG-Sejumlah Anggota DPRD OKI mengaku rugi jika melakukan perjalanan daerah. Pasalnya, biaya perjalanan dinas mengalami penurunan hingga 70 persen dari biasanya, hal ini tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perjalanan dinas keluar daerah. Kondisi tersebut mulai terasa sejak disahkan pembentukan alat kelengkapan DPRD OKI. Dimana sejumlah wakil rakyat di Bumi Bende Seguguk mulai melakukan studi banding ke sejumlah daerah di luar Sumatera Selatan (Sumsel), seperti Jawab Barat, Lampung, Jakarta, Surabaya dan lain sebagainya. Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD OKI, H Ali Amir mengatakan, sebelum dana anggaran perjalanan dinas dipangkas, setiap anggota dewan mendapat uang saku Rp 1,5 juta per hari. “Sekarang, uang saku disesuaikan dengan jarak tempuh perjalanan dinas itu sendiri.Untuk di Jakarta, setiap dewan mendapat uang saku Rp 530 ribu per hari. Tentu jumlah tersebut sangat minim dibanding sebelumnya Rp1,5 juta," ujar Ali Amir, Selasa (3/2). Dia menambahkan, dengan dipangkasnya uang perjalanan dinas hingga 70 persen, tentu dikeluhkan para anggota dewan. Namun mau apa lagi karena hal ini keputusan dari pusat. "Ya kalau dilihat dari raut wajahnya, sepertinya dewan mengeluhkan hal ini. Namun tidak bisa berbuat banyak karena ini kebijakan pusat," ujarnya. Sekwanpun mencontohkan, besarnya biaya makan di Jakarta, dengan uang sebesar Rp530 ribu per hari untuk uang saku anggota dewan tentu sangat tidak mencukupi. "Kita tahu sendirilah di Jakarta semuanya mahal. Kecuali dewan itu mau makan diemperan, kalau mereka tidak malu. Pastinya tidak mungkin kan, lain halnya dengan kami yang PNS ini," bebernya seraya menambahkan, para anggota dewan akan menggelar Banmus untuk membahas mengenai Perda Perjalanan Dinas, dan BPJS serta tentang rekrutmen kelompok pakar tim ahli DPRD OKI. Sementara Kasubag Perjalanan Dinas DPRD OKI, Hadi selaku menambahkan, dengan kondisi sekarang dewan mengaku rugi karena kecilnya uang saku perjalanan dinas, karena besaran uang saku yang diterima dewan setiap perjalanan dinas tergantung jauh dekatnya jarak tempuh. "Untuk ke Jakarta sebesar Rp 530 ribu per orang untuk satu hari, Bandung Rp 430 ribu per orang, Surabaya Rp 410 ribu per orang, Lampung Rp 380 ribu. Jumlah tersebut sangat minim dibanding tahun lalu yang masing-masing menerima uang saku Rp 1,5 juta per hari," urainya. Anggota DPRD OKI, Amirsyah SH mengaku sedikit kecewa dengan adanya pemotongan dana perjalanan dinas tersebut. "Sebenarnya kecewa, karena sangat kecil sekarang ini. nanti anggota dewan bersama unsur pimpinan akan membahas ini dalam rapat intern," pungkasnya. (jem)
|